Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Potret Pulau Jawa Ajang Pertempuran Sengit Parpol Peserta Pemilu 2024

20 Desember 2022   13:29 Diperbarui: 20 Desember 2022   13:32 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Direktur Eksekutif ARCI Baihaki Sirajt memaparkan survei 3 Partai Bersaing Ketat di Jawa Timur. Kamis(12/5/2022).tribunjatim.com

Bercermin kepada hasil perolehan suara Pemilu 2019, PDI Perjuangan sebesar 19, 57 % dan PKB sebesar 19,02% kemudian dibandingkan dengan hasil survey Poltracking terakhir dimana elektabilitas PKB sebesar 21,6 %  dan PDI Perjuangan memperoleh elektabilitas sebesar 20,2, sedangkan peringkat ketiga Gerindra sangat jauh dibawah satu digit (8,1%) menjadi sebuah indikator bahwa Jawa Timur akan tetap jadi wilayah pertempuran sengit antara PDI Perjuangan dan PKB karena perbedaan perolehan suara dan elektabilitas kedua partai ini tidak terpaut jauh.

Artinya, daerah Jawa Timur sangat memiliki arti penting bagi PDI Perjuangan dan PKB untuk mempertahankan maupun meningkatkan keberadaannya di Pemilu 2024, oleh karena itu kedua partai ini akan berupaya keras meningkatkan perolehan suara di Jawa Timur karena sangat berpengaruh meningkatkan persentase perolehan suara  total di Pemilu 2024.

Jika PDI Perjuangan mampu meningkatkan perolehan suaranya di Jawa Timur setidaknya mendekati perolehan suara di Jawa Tengah, selain menjadikan PDI Perjuangan unggul di 4 daerah di Pulau Jawa, hal ini akan menjadikan PDI Perjuangan memperoleh jumlah suara sangat tinggi, dan melampaui perkiraan selama ini yang memposisikan PDI Perjuangan hanya berada diantara 19 -22 % elektabilitasnya berdasarkan hasil survey beberapa lembaga selama ini.

Untuk meningkatkan elektabilitas lebih tinggi dari perkiraan selama ini PDI Perjuangan memang harus mampu meningkatka elektabilitas atau perolehan suaranya di Jawa Timur, karena potensi itu sebenarnya ada di Jawa Timur. PDI Perjuangan juga memiliki kedekatan historis dengan masyarakat Jawa Timur, dan pemilih tradisional yang secara kultural memiliki kedekatan emosional dengan PDI Perjuangan juga banyak di Jawa Timur.

Berdasarkan hasil Survey Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) periode Mei 2022,  Persaingan sengit tiga partai politik antara PKB, PDI Perjuangan dan Gerindra di Jawa Timur masih berpeluang terjadi pada Pemilu 2024, elektabilitas ketiga parpol tersebut sangat kompetitif. (jatim.tribunnews.com/2022/05/12/).

Dalam survei itu, secara berurutan, PKB berada di angka 19,9 persen, disusul PDI Perjuangan 16,2 persen, dan Partai Gerindra di angka 14,9 persen. Survei ARCI itu dilakukan di 38 kabupaten kota Jawa Timur dengan melibatkan 1200 responden.


Pertempuran sengit bagi partai papan terjadi juga di Jawa Barat, Banten dan DKI, karena pemilih di ketiga wilayah ini cenderung lebih plural dan dinamis dibanding daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

Sehingga partai pemenang di tiga wilayah ini juga selalu mengalami pasang surut dan berganti-ganti sesuai dengan ritme persaingan sengit yang terjadi.

Pada Pemilu 2019 di  Jakarta PDI Perjuangan Unggul (24,44%), PKS (16,72), Gerindra (14,87%) dan Nasdem (5,03%).

Dibandingkan dengan hasil survey Poltracking terakhir, PDI Perjuangan memperoleh posisi tertinggi elektabilitas 20,1 %, Partai Nasdem di posisi kedua (14,3 %), PKS (12,4 %), Partai Gerindra (9,3 %), Partai Demokrat (9,0 %), PAN (5,9 %), Partai Golkar (5,2 %), PPP (2,6 %), PKB (2,4 %), dan Partai Buruh (1,0 %).

Berdasarkan hasil survey Poltracking tersebut, Partai Nasdem jadi kuda hitam yang perlu diperhitungkan karena mampu menggungguli PKS yang selama ini memiliki pangsa pemilih besar di DKI Jakarta, dan bahkan Nasdem mampu menduduki posisi Partai Gerindra saat Pemilu 2019. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun