Nama Presiden Iran Rouhani belakangan ini sering muncul di berbagai media massa dan elektronik internasional. Sanksi ekenomi yang kembali diberlakukan Amerika Serikat (AS) kepada negeri mullah itu membuat Iran sedikit kesal.
Didahului dengan pembatalan kesepakatan perundingan senjata nuklir antara AS-Iran yang dimulai pada masa pemerintahan Presiden AS Barack Obama, sekarang pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada 6 Agustus 2018 telah menerapkan sanksi ekonomi kepada Iran. Nanti pada 4 November 2018 akan diterapkan sanksi energi, di mana AS tidak lagi mengimpor minyak dari Iran.
Sepintas langkah yang dilakukan AS sangat berani. Sebagaimana kita ketahui, Iran adalah negara pengekspor minyak. Sama halnya dengan tetangganya Irak. Anehnya, AS menghentikan impor minyak Iran. Apakah benar analisa para pengamat luar negeri, bahwa AS dan sekutunya Israel semakin dekat untuk menyerang Iran ?
Jangan lupa, peranan media yang dipublikasi Barat sangat berpengeraruh ke kehancuran negara tersebut dari dalam. Kerusuhan yang terjadi di negeri mullah itu baru-baru ini dan penahanan mantan Presiden Iran Ahmadinejad menunjukkan bahwa situasi di Iran selalu menjadi sasaran tembak pihak Barat. Juga terakhir muncul foto-foto penderitaan rakyat Iran dipublikasi besar-besaran.
Jika dilihat dari peristiwanya, benar di bulan Agustus, tetapi tanggal kemenangan itu masih beberapa hari lagi, yaitu pada 19 Agustus 1953. Tepatnya 15 - 19 Agustus 1953, di mana waktu itulah CIA melakukan kudeta dan mengusung Shah Iran sebagai pemimpin Iran.
Setelah Shah Iran berkuasa di Iran selama 26 tahun, secara tidak terduga ia pun digulingkan oleh kekuatan Revolusi Islam Iran yang dipimpin Ayatullah Rohullah Khomeini pada 11 Februari 1979. Revolusi ini sangat dahsyat, bahkan sudah meluas ke Suriah dan Yaman, yang berbatasan dengan Arab Saudi sekutu AS.
Di Yaman ini, Iran mendukung suku Houthi dan berhasil menggulingkan pemerintahan dukungan Arab Saudi. Di Suriah pun demikian. Berkat bantuan Rusia, pasukan Iran berhasil mempertahankan posisi Presiden Bashar al-Assad. Sebelumnya AS juga ingin menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad seperti menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein.
Sayangnya misi AS dan Israel serta sekutunya yang lain gagal di Suriah. Akankah embargo ekonomi yang diterapkan AS di Iran akan sama dengan di Irak ? Bukankah dengan dukungan Rusia kepada Iran akan menambah rumitnya menciptakan perdamaian di Timur Tengah ?