Irak yang sering disebut "Negeri 1001 Malam" itu, sekarang tidak lagi indah. Memang, negara ini selalu dihadapkan dengan berbagai persoalan rumit. Terakhir dengan munculnya aksi unjuk rasa penduduk Irak dengan tuntutan agar layanan publik yang buruk segera diperbaiki dan jumlah tingkat pengangguran diperkecil. Itu terjadi di Basra, juga mendekati kota suci ummat Islam Syiah, dekat Bandara Najaf pada hari Minggu, 5 Agustus 2018.
Aksi unjuk rasa ini sebetulnya sudah berlangsung sejak 8 Juli 2018. Memang masuknya para pengunjuk rasa ke Bandara Najaf dan kota suci ummat Islam Syiah, terutama di Kufah atau Kufa bisa diatasi. Mereka bisa dihalau dari Bandara Najaf, tetapi keinginan rakyat Irak ingin hidup tenang terganggu dengan banyaknya jumlah pengangguran, dan harga tidak stabil.
Kita tidak tahu siapa yang menggerakan aksi unjuk rasa di Irak ini. Apakah ummat Islam Syiah atau Sunni. Mengapa demikian ? Karena sebelumnya di Irak berdiri Negara Islam di Irak (ISI) dan tidak lama kemudian berdiri pula di Suriah, sehingga menjadi Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Jika membaca sejarah tentang kehadiran Negara Islam di Irak dikarenakan Presiden Irak Saddam Hussein digulingkan dan dihukum gantung setelah pasukan Amerika Serikat dibantu 49 negara lainnya ikut mengivasi negara kaya minyak di Timur Tengah itu pada 20 Maret 2003. Akhirnya setelah Presiden Irak ditahan bertahun-tahun tanpa ada kejelasan hukum, Saddam Hussein menghembuskan nafas terakhirnya di tiang gantungan pada Sabtu, 30 Desember 2006, menjelang pukul 6.00 pagi waktu setempat.
Setelah itu para pengikut Saddam Hussein yang adalah Islam Sunni bergabung dengan Negara Islam di Irak. Tujuan awalnya ingin membalas kematian Presiden Irak Saddam Hussein. Sebenarnya menurut Donald Trump ketika sedang berkampanye agar terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, ia menuduh Barack Obama yang mendesain terbentuknya ISIS.
Terlepas dari masalah tersebut, ISIS melakukan tindakan pembunuhan dan pengeboman, sehingga kurang memperoleh simpati rakyat Irak. Apakah ini sebuah skenario lain, agar pengikut Saddam Hussein juga ikut dibenci ?
Terlepas dari semuanya, ketika berbicara tentang wilayah Najaf, saya dan staf Kedutaan Besar Indonesia di Irak pernah ke wilayah selatan Irak tersebut. Pada hari Sabtu, 20 September 2014, saya berkunjung ke Masjid al-Kufa atau al-Kufah, di Kufa, Irak. Itulah masjid Ali r.a dan di dalam masjid itu pulalah beliau tewas ditikam saat melaksanakan shalat subuh. Bagi saya yang Sunni, kematian Ali r.a diperingati, saya juga memperingatinya, karena beliau adalah khalifah ke empat setelah, Abu Bakar, Umar dan Utsman r.a.