Mohon tunggu...
Muhamad Nur Alim
Muhamad Nur Alim Mohon Tunggu... Mahasiswa Prodi PGSD UM Kuningan

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa harimu terasa melelahkan? Mungkin ini alasannya.

24 Juli 2025   20:37 Diperbarui: 24 Juli 2025   20:38 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kamu merasa lelah, padahal tidak melakukan aktivitas berat? Merasa kosong, padahal hari-harimu penuh dengan pencapaian kecil yang seharusnya disyukuri? Kalau iya, mungkin kamu sedang mengalami kelelahan batin, dan salah satu penyebabnya adalah terlalu sering mengagumi hidup orang lain, sambil mengabaikan nikmat yang kamu miliki sendiri.

Media sosial menjadi jendela utama kita melihat kehidupan orang lain. Setiap hari kita disuguhi potret kebahagiaan, kesuksesan, kemewahan, dan pencapaian yang membuat kita bertanya-tanya, "Kenapa hidupku tidak seindah itu?" Kita mulai merasa hidup kita biasa saja. Kita lupa, bahwa setiap orang hanya menampilkan highlight, bukan realitanya secara utuh.

Kita terlalu sibuk menoleh ke kanan dan kiri, tanpa sadar bahwa kita berdiri di atas nikmat yang luar biasa: tubuh yang sehat, keluarga yang mencintai, rezeki yang cukup, atau bahkan hanya sekadar waktu luang yang bisa digunakan untuk istirahat. Tapi semua itu tak terlihat berharga... karena kita sibuk membandingkannya dengan standar orang lain.

Akhirnya, bukan tubuh yang lelah. Tapi hati.
Bukan karena kekurangan nikmat, tapi karena buta akan nikmat yang sudah ada.

Padahal, jika kita belajar menengok ke dalam, melihat diri sendiri, menyadari pencapaian yang mungkin kecil di mata dunia tapi besar bagi proses hidup kita, mungkin kita bisa menemukan ketenangan yang selama ini hilang.

Belajar bersyukur bukan berarti berhenti bermimpi. Tapi itu adalah langkah awal agar hidup terasa lebih ringan. Lebih damai. Dan lebih bermakna.

Jadi, jika hari ini terasa melelahkan, coba tanyakan pada dirimu sendiri:

Sudahkah aku benar-benar melihat nikmat yang aku miliki?
Atau aku terlalu sibuk memandangi milik orang lain?

Penulis : Muhamad Nur'alim 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun