Mohon tunggu...
Darmawan bin Daskim
Darmawan bin Daskim Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang petualang mutasi

Pegawai negeri normal

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Halo, Tak Terasa?

24 Juli 2021   21:25 Diperbarui: 24 Juli 2021   21:27 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar. Dok. Pribadi

tangkapan layar. Dok. Pribadi
tangkapan layar. Dok. Pribadi

Kembali ke ucapan pimpinan di satu paragraf sebelumnya.

Di hari pertama bertugas di tempat yang baru karena mutasi, dua pertanyaan yang tak ditemukan jawabannya akan muncul:

  1. Sampai kapan bertugas di sini? dan
  2. Lalu, berikutnya akan dimutasi ke mana?

Dua pertanyaan tersebut baiknya disikapi dengan mencoba menikmati kerja di tempat yang baru, (1) segera pelajari segala sesuatunya, (2) temukan yang bisa dilakukan perbaikan, (3) lalu lakukan apa yang bisa dikerjakan demi perbaikan dan kebaikan. Tiga hal yang saya tafsirkan sebagai implementasi ucapan pimpinan di atas.

Sikap sebaliknya, dengan hanya menghitung hari, menghitung minggu, menghitung bulan, lalu menghitung tahun, tanpa berbuat banyak yang positif ... justru akan merusak diri sendiri.

Setelah berbuat positif sesuai kemampuan, cukuplah menghitung minggu, "Udah empat minggu nih gak pulang, waktunya pulang."

Memang sih terkesan klise dan sok bijak, tetapi jujur ... tak ada cara lain dalam kondisi seperti itu.

Potensi pengganggu jiwa bagi pejuang mutasi yang berstatus bulok (bujang lokal) pastinya saat akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu.

Seperti pesan Whatsapp yang masuk di pagi hari Sabtu saat istirahat di warung kopi, sesaat setelah selesai jalan sehat, "Mas, di mana posisi? Kangen, biasanya ada teman luntang-lantung di sini."

dok. pribadi
dok. pribadi

Kali ini, pesan tersebut bukan dari cewek, bukan pula dari istri orang, melainkan dari rekan kerja saat bertugas di Papua yang kini masih bertugas di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun