Mohon tunggu...
Aditya Darmasurya
Aditya Darmasurya Mohon Tunggu...

Seorang WNI aja...^bingung mau bilang apa^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rakyat Kecil?? Siapa tuh?!

21 Mei 2011   17:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:23 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Istilah rakyat kecil merupakan istilah yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, baik dari pejabat tertinggi kita hingga warga miskin papa. Istilah ini juga sering didengang-dengungkan di media massa dan menjadi istilah andalan ketika terdapat berita-berita seperti penggusuran, kenaikan harga BBM, maupun hal-hal yang dirasakan merugikan warga. "Kecil" memang merupakan kata yang sifatnya condong ke arah negatif, kebalikannya adalah "besar" yang sifatnya lebih cenderung positif.

Pada musim kampanye, tidak ada calon pejabat yang tidak menggunakan istilah itu dalam pidato kampanyenya untuk mengekspresikan semangat membela tanah air, bangsa negara, dan warga masyarakat. Slogan-slogan pun bermunculan yang mengagung-agungkan para calon pejabat tersebut bak pahlawan yang membela korban perampokan, seperti "Pembela Wong Cilik"; "wong cilik" merupakan bahasa Jawa dari istilah rakyat kecil.

Warga masyarakat pun tak henti-hentinya melabelkan dirinya dengan istilah suci itu. "Pak, tolong perhatikan nasib kami, nasib rakyat kecil" adalah kalimat yang biasa diutarakan ketika suatu kelompok masyarakat yang dirugikan atas suatu kebijakan, biasanya kelompok masyarakat itu adalah kelompok masyarakat dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kadang-kadang, atau bahkan sering, orang mengemis-ngemis kepada orang lain dengan embel-embel "rakyat kecil'.

Begitu susahnya hidup di negeri ini sampai-sampai warganya gemar dianggap kecil. Bukankah semua orang yang mengaku rakyat Indonesia, baik dari kalangan pejabat maupun pengangguran, adalah BESAR? Bukankah bangsa kita adalah bangsa yang BESAR? Besar dalam artian semangat dan harga diri. Harga diri yang besar tidak hanya ada pada pejabat dan orang kaya, akan tetapi semuanya.

Namun, pada mereka yang dengan ikhlas memberi label pada diri mereka 'kecil' maka akan terus 'kecil' pula harga dirinya. Mereka menganggap mereka lebih kecil daripada mereka yang duduk di kursi pemerintahan, hanya karena perbedaan jabatan! Dimana pikiran mereka terus dibina dengan doktrin "kamu orang 'cilik', kamu orang kecil, kamu tidak bisa apa-apa, kamu harus tunduk". Alhasil, tumbuh suburlah harga diri yang kecil dan akan terus mengecil hingga kesadaran akan kebesaran harga diri tumbuh.

Apapun golongannya, apapun jabatannya, berapapun penghasilnnya, tiap-tiap individu yang mengaku sebagai rakyat Indonesia adalah rakyat besar! bukan rakyat kecil..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun