Selain pemeriksaan kesehatan melalui home visit, kelompok KKN IPE 030 juga merancang beberapa kegiatan lanjutan yang mendukung pola hidup sehat masyarakat. Di antaranya adalah senam bersama untuk lansia, edukasi kesehatan gigi, edukasi mengenai kesehatan sistemik, serta pendampingan obat.
Kegiatan senam dilakukan untuk menjaga kebugaran fisik sekaligus mempererat interaksi sosial antarwarga. Sementara itu, edukasi kesehatan gigi dan sistemik diberikan agar lansia serta keluarga memahami pentingnya menjaga kesehatan secara menyeluruh. Pendampingan obat bertujuan memastikan penggunaan obat dilakukan dengan tepat dosis dan sesuai anjuran.
Di akhir program, mahasiswa bersama kader akan melakukan evaluasi. Hasil evaluasi ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi berkelanjutan bagi pemerintah desa dan puskesmas dalam merancang program kesehatan di tingkat dusun.
Langkah Awal Masyarakat Sehat
Program home visit yang dilakukan mahasiswa UMY ini dinilai sebagai langkah awal yang efektif untuk menciptakan masyarakat sehat, dimulai dari lingkup kecil seperti desa dan dusun. Dengan fokus pada lansia, kegiatan ini tidak hanya menyentuh aspek medis, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan psikologis mereka.
Keterlibatan mahasiswa dalam KKN juga memberi nilai tambah berupa inovasi pendekatan. Selama ini, program kesehatan masyarakat lebih banyak berpusat di posyandu atau fasilitas kesehatan. Dengan adanya home visit, layanan kesehatan dapat lebih merata hingga ke rumah warga.
Bagi mahasiswa, kegiatan ini menjadi ajang penerapan ilmu sekaligus pembelajaran lapangan. Mereka tidak hanya belajar mengenai teori kesehatan masyarakat, tetapi juga merasakan langsung dinamika sosial dan tantangan di lapangan.
Melalui program ini, para warga diharapkan dapat belajar bahwa kesehatan masyarakat harus dibangun dari level paling bawah, yakni keluarga dan dusun. Jika lingkup kecil sehat, maka masyarakat luas juga akan ikut sehat.
Menjadi Inspirasi Program Desa
Program yang dilaksanakan di Padukuhan Potro ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain. Dengan model sederhana dan kolaboratif, pemeriksaan kesehatan berbasis home visit dapat diterapkan di berbagai dusun, terutama di wilayah pedesaan dengan jumlah lansia yang cukup banyak.
Langkah kecil mahasiswa UMY ini mencerminkan pentingnya kerja sama lintas elemen—kampus, tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat—dalam membangun kesehatan bersama. Ketika program berakar dari kebutuhan lokal, maka dampak yang dihasilkan akan lebih nyata dan dirasakan langsung oleh warga.