Mohon tunggu...
Darin ArioFazrian
Darin ArioFazrian Mohon Tunggu... Foto/Videografer - SMA Negeri 1 Padalang

XII MIPA 1

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Biarlah Orang Berkata Apa

24 Februari 2021   01:29 Diperbarui: 24 Februari 2021   01:49 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah dari rumah Salman, aku meminta pada orang tuaku, untuk membelikan handphone. Namun karena orang tuaku belum mampu membelikan ku handphone, aku tidak bisa bermain game Mobile Legend. Namun akupun merajuk dan marah pada orang tuaku. Setelah aku merajuk dan marah pada orang tuaku, ayahku membelikanku handphone yang cukup untuk memainkan game Mobile Legend.

Setiap hari aku bermain game Mobile Legend, dan kemampuanku pun semakin baik. Saat kelas 3 SMA aku makin kecanduan dengan game ini. Aku masih sering bolos dan bermain bersama di rumah Salman yang seirng kosong rumahnya. Saking seringnya aku bolos, Teman -- teman dan guru -- guruku di SMA makin meremehkanku. Berbagai macam omongan sering sekali kudengar dari orang orang di sekitarku.

"Bertahun -- tahun bapak mengajar disini ga pernah ada murid yang sebandel kamu"

"San, kamu mau jadi apa sih kerjaanya main game terus, kaya pengangguran."

"Masa depan kamu kayanya pengangguran deh San, kerjaannya aja bolos sekolah terus."

"San ada motor ga di rumah? Siap -- siap jadi tukang ojek aja soalnya keliatan cocok."

Meskipun semakin menjadi -- jadi, aku tak pernah mendengarkan omongan mereka yang menjelekkanku, aku hanya tersenyum setiap mereka meremehkanku, Karena aku yakin dari game ini aku bisa menghasilkan uang. Dan benar saja suatu hari aku mulai mendapat jalan bagaimana cara mendapatkan uang dari game ini.

Pada suatu hari, Salman memberitahu ku cara untuk mendapatkan uang dari game ini. Katanya dengan melakukan "Joki". Tugas Joki adalah menaikkan level dan rank akun milik orang lain, dan setelah naik tentu akan ada bayarannya. Setiap hari aku menjoki akun milik orang lain, namun karena di rumahku koneksi internetnya kurang baik. Aku sering diam di rumah salman yang memiliki koneksi Wifi.

Pada saat itu aku sudah bisa menghasilkan uang, meskipun hanya cukup untuk membeli makanan dan rokok pada saat itu. Akan tetapi aku senang akhirnya usahaku di game ini membuahkan hasil yang lumayan. Dan aku juga sudah mulai jarang meminta uang ke orang tuaku.

Pada saat kelulusan SMA. Banyak sekali teman temanku yang bercerita mereka akan melanjutkan ke universitas, atau mencari pekerjaan yang sesuai dengan mereka. Meskipun sudah lulus mereka tetap meremehkanku dan mengataiku.

"Eh San, masih ga kepikiran juga mau kemana? Ini aja aku udah di undang universitas loh" Ujar salah satu dari mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun