Nadiem Makarim: Merdeka Belajar.
Sebagai Mendikbud Kabinet Indonesia Maju yang dilantik Presiden Jokowi tanggal 23 Oktober 2019, Menteri Nadiem lekat dengan stigma program Merdeka Belajar.
Merdeka makna sederhanya; lepas dari penindasan. Menjadi mandiri. Beraktivitas dengan leluasa. Bergerak dinamis tanpa intervensi/terkekang.
Merdeka Belajar: konsepsi yang dicetuskan Menteri Nadiem untuk merobohkan sistem pembelajaran yang 'kaku'. Stagnan. Diam di tempat. Berulang setiap tahun; begitu- begtu saja.
Dan hanya menuai keluhan. Panen kritik agar ada perubahan (baca: merdeka). Hasilnya juga tanpa perkembangan.
Menteri Nadiem memproklamirkan Merdeka Belajar.
Menteri Nadiem --harus diakui-- sangat berani. Dalam waktu tidak lebih dari 2 bulan dilantik: Menteri Nadiem mewujudkan kemerdekaan pembelajaran. Merealisasikannya.
Salut untuk Menteri Nadiem. Jiwa anak mudanya erat menempel. Ingin perubahan.
Tak tanggung-tangung; 4 kebijakan Merdeka Belajar langsung diproklamirkan Menteri Nadiem.
Pertama; mengubah Ujian Nasional yang selalu jadi masalah dan tuntutan agar ditiadakan sistemnya menjadi Asesmen Kompetensi dan Survei Karakter.
UN yang bagaikan momok monster bagi murid, tidak lagi pernah ada. Murid tidak perlu cemas lagi masa depan kelulusan sekolah bertahun-tahun hanya ditentukan dalam ujian hitungan hari.