Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis menempuh pendidikan jurusan Fisika, pernah menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, dan beberapa antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Mengejar Jodoh Juleha (8)

18 Februari 2024   13:30 Diperbarui: 18 Februari 2024   13:41 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Kamu ngusir bapak? Bener-bener nih anak harus tak masukkan perut lagi!"

"Ampun, Mak! Aku cuma bertanya, lagian bapak mau tinggal di mana juga haknya. Kita nggak bisa egois."

"Bapakmu tetap di sini! Titik!"

Niat hati ingin bercanda, emak justru terbawa serius. Juleha ingin melayangkan protes, tetapi bapak melarangnya.

"Untuk saat ini aku berada di sini, Nah. Tapi, kalau kamu bikin sepet mata mending aku tinggal di rumah tambak."

"Kok gitu, Bang?" protes emak.

"Yo, wis. Aku tak mbojo neh ae."

Tidak perlu menunggu pergantian menit, emak langsung mencubit bapak dengan geram. Bapak menjerit kesakitan, tapi emak justru makin bertenaga menjepitkan dua jarinya. Juleha terbahak melihat kelakuan orang tuanya. Kalau boleh menawar, dia ingin orang tuanya bersatu selamanya. Namun, ada hati Mak Linik dan Wika yang harus dijaga. Dia tidak akan menghalangi jika bapak ingin pulang ke rumah keluarga yang satunya.

***

"Pak, Ka--mi minta doa restu untuk menikah dengan Mas Bayu."

Wika datang ke rumah Juleha bersama Mak Linik dan Bayu. Situasi dan kondisi berubah penuh emosional saat Wika meminta doa restu kepada bapak. Juleha larut dalam suasana haru, begitu pun dengan emak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun