Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis menempuh pendidikan jurusan Fisika, pernah menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, dan beberapa antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Mengejar Jodoh Juleha (6b)

19 Desember 2023   13:39 Diperbarui: 19 Desember 2023   13:51 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Kisah gadis tomboi yang berliku dalam menemukan jodohnya. Ikuti kisah Juleha by Danu. Dilarang copas, ygy.

"Tapi, ada syaratnya. Kalau emak tidak sanggup, aku berangkat ke kota saat ini juga."

"Emak pasti sanggup, Ha. Apaan?"

"Aku masih penasaran dengan Pak Atmojo. Emak ceritakan tentang dia, dong."

"Masih ingat saja tentang dia. Ganti syarat yang lain, dah."

"Ya, udah. Aku berangkat sekarang, Mak. Salim ...."


"Jangan pergi! Ok, emak akan ceritakan."

Taktik Juleha sukses meluluhkan pendirian emak dan tabir tentang Pak Atmojo akan segera terkuak. Dia mendengarkan cerita emak dengan seksama.

***

Beberapa puluh tahun silam, Abdul Rachim alias Akim menemukan Linik dalam kondisi frustasi di salah satu gardu ronda. Akim mendekati perempuan yang sedang tersedu dengan hati-hati.

"At--mojo menceraikanku, Bang."

"Kenapa?"

"Entahlah, Bang. Sejak pulang dari perkebunan, dia tiba-tiba marah lalu menalakku."

"Di mana anakmu?"

"Ada di rumah bersama emak. Bang, bisa pinjam aku uang? Aku akan daftar jadi TKW agar bisa menafkahi Wika dan emak."

Akim yang terkenal dermawan langsung mengiyakan. Sejak hari itu, mereka menjadi sangat dekat. Bahkan, Akim setia mendampingi Linik ke pengadilan agama untuk mengurus perceraiannya.

"Terima kasih untuk segala bantuannya, Bang. Besuk aku akan ke agen untuk mendaftar jadi TKW."

"Kamu tidak perlu ke Malaysia, Nik. Kita menikah saja, aku akan merawat Wika seperti layaknya anak kandung."

"Ta ... tapi, Bang."

"Orang tuaku sudah setuju, kita tinggal meminta doa restu kepada emakmu."

Ternyata, Akim melakukan semua itu atas dorongan orang tuanya. Orang tuanya yakin bahwa Linik bisa menjadi istri yang baik. Sebagai anak lelaki satu-satunya, dia tidak ingin mengecewakan keluarga. Maka, dia menuruti permintaan orang tua untuk melamar Linik meski hatinya telah tertarik kepada Safinah.

Dua bulan setelah menikah, kebohongan Linik terbongkar. Dia tidak diceraikan oleh Atmojo, tetapi sengaja mengajukan gugat cerai secara diam-diam. Alasannya, dia tidak tahan hidup serba kekurangan. Peristiwa tersebut memicu pertengkaran dan hampir saja dia diceraikan oleh Akim.

"Aku mohon, Bang. Maafkan aku .... Menikahlah dengan Safinah, tapi jangan ceraikan aku."

Pernikahan Akim dan Safinah pun terjadi dalam suasana haru. Linik rela berbagi suami dengan Safinah agar tetap mendapat kehidupan yang layak, sementara Akim ingin memperoleh keturunannya dari perempuan yang dicintainya.

***

Juleha melongo ketika emak mengakhiri ceritanya. Dia masih belum percaya tentang drama masa lalu orang tuanya.

"Serius itu kejadian nyata? Bukan hasil adopsi sinetron 'Suaminya adalah Bapak Anakku' yang sedang viral itu, Mak?"

"Kurang asem! Emak pernah ngibulin kamu, tapi sudah tobyat. Begitulah kisah yang selama ini jadi rahasia."

Mak Linik dan bapak sepakat untuk menyembunyikan identitas ayah kandung Wika meski emak menentangnya. Bukan karena iri melainkan nasab anak perempuan terhadap bapaknya tidak bisa dihilangkan dengan dalih apa pun. 

"Biar bodoh begini, emak pernah ngaji. Atmojo yang berhak jadi wali jika Wika menikah bukan bapakmu, Ha."

"Oh ...."

"Makanya emak mendesak agar Wika segera dikasih tahu silsilahnya. Dia harus tahu kalau bapaknya masih hidup."

Kening Juleha berkerut, bagaimanapun kekeliruan itu harus diluruskan. Seluruh pihak yang terlibat harus siap menerima protes dari Wika. Diam-diam, dia merasa kasihan dengan kakak tirinya. Semoga hatinya bisa setegar karang saat tahu bapak kandungnya adalah Pak Atmojo.

***Bersambung***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun