"Diam!" bentak bapak.
Juleha pulang setelah berpamitan dengan bapak. Dia mengabaikan kasak-kusuk tetangga karena kekacauan acara lamaran Wika.
Semua tidak semudah angannya karena niat baik justru berujung salah paham. Dia sesenggukan di pangkuan emak sambil menceritakan tragedi yang baru saja terjadi.
"Sudahlah, diam. Kamu sudah berbuat yang terbaik. Mungkin Wika masih emosi, Ha. Dia bingung ... belum lagi kalau harus tahu tentang Atmojo."
"Maksudnya apa, Mak?"
"Eh ... lalu gimana kondisi Yu Iinik? Dia pingsan beneran apa cuma modus biar dapat ganti rugi, Ha?"
Emak menyadari kecerobohannya lalu berusaha untuk mengalihkan obrolan, tetapi Juleha tidak mau tahu. Dia terus memaksa emak agar menjelaskan tentang Pak Atmojo.
***Bersambung***