Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis menempuh pendidikan jurusan Fisika, pernah menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, dan beberapa antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Gerakan Giat Literasi Menuju Indonesia Bebas Buta Aksara

3 Februari 2023   20:45 Diperbarui: 7 Februari 2023   08:00 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi giat litarasi. (sumber: KOMPAS/SUPRIYANTO)

Angka tuna aksara di negara yang dirilis oleh Kemendikbud pada Hari Aksara Internasional September lalu menyentuh angka 2,7 juta. Angka ini sudah mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Artinya kerja keras pemberantasan buta huruf sudah membuahkan hasil.

Tugas untuk mengentaskan warga dari buta aksara tidak hanya dibebankan pada pemerintah. Dukungan dari setiap lapisan masyarakat sangat menentukan keberhasilan target Indonesia buta aksara.

Kondisi ini sangat miris jika merujuk pada wajah negeri kita sebagai negara maju. Hantaman bertubi-tubi mulai dari kasus gizi buruk, serangan polio, kematian ibu hamil dan balita hingga meningkatnya pengangguran dan kriminalitas adalah deretan masalah yang harus segera diatasi.

Rendahnya minat baca ditengarai sebagai salah satu penyebab munculnya buta aksara. Kondisi ini tidak hanya terjadi di wilayah pedesaan atau daerah terpencil. Turunnya budaya membaca bahkan terjadi di kota-kota besar.

Lagi-lagi faktor ekonomi juga dikambinghitamkan atas kejadian ini. Kesibukan warga untuk memenuhi kebutuhan "perut" sangat berpengaruh pada minat baca. 

Mudahnya akses hiburan yang disediakan oleh televisi, gadget serta fasilitas internet juga menyisihkan minat pada bacaan. Karena dengan informasi sangat mudah didapat dari berbagai video tanpa harus repot-repot membaca.

Bagaimana cara mengatasi kasus buta aksara di suatu daerah?

Jika di suatu daerah telah ditemukan suatu kasus buta aksara mau tidak mau harus dilakukan pendekatan agar yang bersangkutan mau "belajar" tanpa ada tekanan, ancaman atau rasa malu.

Saat ini giat literasi makin digerakkan di daerah-daerah. Tujuannya adalah mengembalikan minat baca warga. Jika membaca sudah menjadi kebutuhan maka pengentasan buta aksara akan semakin mudah. 

Karena komunitas yang menarik akan memancing warga-penyandang buta aksara-untuk ikut terjun ke dalamnya. Kegiatan belajar antar warga akan terasa ringan karena ada interaksi saling dukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun