Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tekuk Australia 4-1, Prancis Melawan Kutukan Juara Bertahan

23 November 2022   05:45 Diperbarui: 23 November 2022   05:56 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prancis tampil gemilang dalam laga fase Grup C dengan menang telak 4-1 atas Australia. | Sumber: bola.net

Sang juara bertahan Prancis mengawali laga fase grup dengan percaya diri. Anak asuhan Didier Deschamps itu sukses menekuk Australia dengan skor meyakinkan 4-1.

Prancis yang turun dengan skuad mewah tersebut tampil dominan. Apalagi status sebagai juara bertahan tentu membuat Prancis semakin percaya diri. Akan tetapi, meski menang dengan skor besar Prancis harus bekerja keras. 

Sejak peluit babak pertama, Prancis tampil begitu dominan terutama dari sayap. Sementara Australia tampil menunggu. Meski begitu, Australia justru berhasil membuka gol terlebih dahulu pada menit ke-9.

Melalui umpan Mendatar M. Leckie di sisi kanan Prancis, C. Goodwin mampu menuntaskan umpan tersebut melalui sepakan keras kaki kirinya sehingga mampu menjebol gawang Hugo Lloris. 

Tak tinggal diam, Prancis berusaha merespons. Pada menit ke-27 Rabiot berhasil menyamakan kedudukan setelah menanduk bola dari umpan lambung Theo Hernandez. 

Prancis terus menekan, satu kesalahan di lini belakang Australia berhasil dimanfaatkan Prancis dan kali ini Rabiot yang memberi assit pada Olivier Giroud. 

Prancis pun berbalik unggul menjadi 2-1. Hingga turun minum, skor tidak berubah.

Memasuki babak kedua, Prancis tak menurunkan tempo. Bahkan penguasaan bola mencapai 70 persen. Pada menit ke-68, umpan lambung Dembelle di sisi kanan mampu disundul dengan apik oleh Kylian Mbappe. Skor menjadi 3-1.

Tiga menit berselang, umpan lambung Kylian Mbappe dari sisi kiri mampu disundul dengan baik oleh Giroud. Skor kembali menjauh menjadi 4-1.

Hingga laga usai, skor 4-1 tidak berubah. Dengan kemenangan ini, Prancis kokoh di puncak klasemen sementara Grup D dengan koleksi 3 poin. 

Kutukan juara bertahan 

Di dalam sepak bola, mitos atau "kutukan" sering kali lebih menyeramkan dibandingkan lawan yang akan dihadapi. Misalnya untuk kursi kepelatihan, Jose Mourinho memiliki kutukan di musim ketiga. 

Tim yang ia pimpin pada musim ketiga selalu bermain kurang apik. Begitu juga dengan Jurgen Klopp yang masih dihantui kutukan musim ketujuh. Bahkan musim ini menjadi warning bagi Klopp bersama Liverpool karena sudah memasuki musim ketujuh. 

Begitu juga dengan juara bertahan Piala Dunia tak lepas dari yang namanya kutukan. Kutukan ini seakan menjadi momok yang menakutkan bahkan Prancis sendiri korbannya. Kutukan tersebut tak lain adalah gagal di fase grup. 

Pada Piala Dunia 1998, Prancis berhasil keluar sebagai kampiun untuk pertama kalinya. Nahas pada Piala Dunia 2022, mereka harus gagal di fase grup setelah hanya mengoleksi 1 poin dan tanpa mencetak gol sama sekali. 

Italia pun tak lepas dari kutukan ini. Pada edisi 2006, Italia berhasil menjadi juara. Namun pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan Italia gagal lolos fase grup. 

Italia harus puas menjadi juru kunci grup F dengan koleksi 2 poin di bawah Selandia Baru yang mengoleksi 3 poin. 

Berlanjut pada edisi tahun 2014 giliran Spanyol yang menjadi korban. Tak tanggung-tanggung, Spanyol dicukur habis Belanda dengan skor 5-1 pada fase grup. 

Spanyol hanya meraih 3 poin setelah menang dari Australia dengan skor 3-0. Kontra Chile pun Spanyol harus kalah dengan skor 2-0.

Berlanjut pada edisi 2018 di Rusia, Jerman kali ini menjadi korban. Berstatus juara bertahan anak asuhan Joachim Low tentu tampil percaya diri. Bergabung di Grp F, Jerman hanya meraih satu kemenangan kontra Swedia dengan skor tipis 2-1.

Jerman sebenarnya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk bisa lolos. Lawan yang dihadapi di atas kertas bisa dihadapi yakni Korea Selatan. Nahas anak asuhan Shin Tae-yong saat itu menang dengan skor 2-0.

Kini hantu yang sama menakuti Prancis. Tentu Prancis memiliki pengalaman dengan kutukan ini sehingga jauh lebih siap. 

Apalagi di atas kertas Grup D tidak terlalu berat bagi Prancis. Prancis tinggal meraih minimal satu kemenangan lagi kontra Tunisia atau Denmark.

Apalagi bayang-bayang itu terlihat ketika beberapa pemain inti cedera. Misalnya Paul Pogba dan N'Golo Kante yang menjadi tulang punggung lini tengah Prancis pada Piala Dunia 2018 lalu.

Belum lagi Karim Benzema yang meraih gelar Ballon D'or harus absen lantaran cedera paha. Akan tetapi penampilan Giroud masih konsisten di lini serang dengan mencetak brace ke gawang Australia. 

Dari sisi skuad tentu tidak perlu khawatir. Penampilan Rabiot di lini tengah juga apik. Ia mampu mencetak satu gol dan satu assit.

Jika melihat grup D, tentu yang membuat sulit Prancis di atas kertas hanya Denmark. Kini Prancis sudah menabung tiga poin penting untuk memupus kutukan juara bertahan. 

Hilangnya beberapa pemain inti tak membuat Prancis tampil menurun. Tapi Prancis masih tampil konsisten. Kini tinggal satu kemenangan lagi Prancis akan menjadi negara yang mampu melewati kutukan juara bertahan. 

Jika melihat lawan, maka lawan yang berat bagi Prancis tak lain adalah kutukan juara bertahan. Akan tetapi kutukan itu bisa saja hilang jika Prancis tetap konsisten.

Penampilan di laga pembuka kontra Australia cukup untuk membuktikan bahwa Prancis adalah sang juara bertahan. Bukan tak mungkin kutukan itu akan hilang karena dalam kehidupan pasti akan ada yang pertama. 

Begitu juga dengan Prancis yang akan menjadi negara pertama yang lolos dari kutukan juara bertahan sejak edisi Piala Dunia 2010 itu.  Mungkin saja itu terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun