Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

KKN dan Cerita Mistis yang Menyertainya

28 Oktober 2021   12:54 Diperbarui: 28 Oktober 2021   22:10 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kisah Mistis Selama KKN | Sumber: Pexels/pixabay

Di depan rumah bawah ada sebuah empang yang sudah lama tidak terawat. Arinya hijau. Di sebelah rumah bawah ada mushola kecil yang belakangan dijadikan tempat tidur oleh teman saya. 

Kemudian di atas sedikit ada rumah kuning, tempatnya kecil tapi cukup untuk 5 orang. Di depan rumah kuning ada empang kecil. Ikan pun hidup di sana. 

Tempat ketiga adalah rumah atas, di bangunan ini terdiri dari dua lantai. Rumah atas menjadi tempat untuk para wanita. 

Di depan bangunan atas itu ada empang lagi yang cukup luas. Di atas empang ada saung, tempat kami diskusi atau sekedar santai. Di empang ketiga ini banyak ikan lele. 

Awalnya kami merasa nyaman karena banyak spot untuk bersantai. Perihal toilet pun tak usah risau karena banyak. Di setiap rumah ada dua toilet, di samping mushola pun ada. 

Di luar ada lagi tiga toilet, tapi tiga toilet ini letaknya dipojokan belakang saung, jadi gelap saat malam tiba. Untuk urusan mandi, tidak akan saling tunggu. Itu hal yang bagus. 

Suatu ketika, teman saya yang mulanya malu-malu mulai menunjukkan sifat aslinya. Sebagian dari teman saya minum hingga larut malam, saya yang tak suka memutuskan tidur meskipun tak bisa tidur karena berisik. 

Ketika mengecek jam, ternyata jam 2 pagi. Entah apa yang terjadi, pintu rumah terbuka pemandangan langsung tertuju ke sawah dan pohon pisang. Entah efek alkohol atau bukan, teman saya terbirit-birit karena melihat sosok perempuan berbaju putih di balik pohon pisang. 

Mereka yang heboh mabuk itu kocar-kacir. Pintu ditutup, kamar yang tadinya hanya diisi oleh saya kini penuh. Seketika itu minum berhenti. Mushola yang tadinya kosong diisi oleh teman saya yang saat itu berada di TKP saat si perempuan berbaju putih muncul. 

Ilustrasi mistis | Sumber: liputan6.com
Ilustrasi mistis | Sumber: liputan6.com

Teman saya yang satu ini begitu parno, saya iseng dan suka mengejek. Saya bahkan sengaja menyembunyikan selimut ia. Ia menangis karena tidak bisa tidur di mushola lagi. Karena sudah begitu saya kembalikan lagi selimutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun