Mohon tunggu...
Dani Medionovianto
Dani Medionovianto Mohon Tunggu... Penyuluh Pertanian

Temennya Petani

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mothers Child: Semangat Punk dari Anak Seni yang Tak Lupa Ibu

2 Mei 2025   19:15 Diperbarui: 6 Mei 2025   19:45 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan "Mothers Child" disalah satu panggung. (Foto: Dok. Pribadi)

"Segugur-gugurnya kami di jalanan, 

Kami mempunyai prospek sendiri

Persetan semua cacian kalian

Kami memegang kendali"

Lagu ini menjadi semacam manifesto: meski banyak disalahpahami, mereka tetap akan berkarya sesuai idealisme. Dan yang menarik, mereka tengah menyiapkan satu lagu baru yang akan lebih personal: tentang ibu.

Selalu punya energi untuk manggung. (Foto: Dok. Pribadi)
Selalu punya energi untuk manggung. (Foto: Dok. Pribadi)
Perjalanan Panggung: Dari Penolakan ke Pesta Rakyat

Perjalanan manggung Mothers Child tidak selalu mulus. Mereka mengaku sempat tiga kali ditolak tampil di Solo. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat mereka. "Kita nggak putus asa. Akhirnya bisa tampil di Jampas Flores dan Pesta Rakyat. Sekarang kita lagi coba daftar lagi ke Solo tapi lewat event yang berbeda," ujar Maulana.

Yang membanggakan, kampus tempat mereka belajar sama sekali tidak membatasi ekspresi mereka. "Alhamdulillah, kampus justru mendukung. Kita bebas berekspresi asal tetap bertanggung jawab," katanya. Tentu saja, mereka sadar pentingnya menjaga nama baik almamater. "Itu udah jadi prinsip. Kita harus bikin bangga almamater juga."

Antusias fans yang luar biasa. (Foto: Dok. Pribadi)
Antusias fans yang luar biasa. (Foto: Dok. Pribadi)
Etnomusikologi & Punk: Akan Datang?

Dengan latar belakang Etnomusikologi, banyak yang bertanya apakah mereka tak ingin menggabungkan unsur musik tradisional dalam karya punk mereka. Ternyata, ide itu sudah ada dalam pikiran mereka. "Kepikiran sih. Cuma sekarang kita lagi fokus ke rilisan lagu-lagu dulu. Mungkin setelah itu kita coba eksplor perpaduan punk dan musik etnis," ungkapnya.

Jika terwujud, ini bisa menjadi warna baru dalam skena musik punk Indonesia. Bayangkan irama gamelan atau petikan kecapi bersanding dengan distorsi gitar dan gebukan drum khas punk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun