Mohon tunggu...
Daniel Nugroho
Daniel Nugroho Mohon Tunggu... Akuntan - Pelajar

...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Stem Cell dapat Mengobati Penyakit?

25 Agustus 2019   22:41 Diperbarui: 25 Agustus 2019   23:05 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pengertian Umum
* Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.
* Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal,atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.
 
Pengertian Stem cell (sel Punca)
* Sel punca, atau sel induk, atau sel batang merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh. Sel punca juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme. Saat sel punca terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap menjadi sel punca atau menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel otot, sel darah merah atau sel otak.
* Sel punca memiliki dua sifat penting yang sangat berbeda dengan sel yang lain:
* Sel punca belum merupakan sel dengan spesialisasi fungsi tetapi dapat memperbaharui diri dengan pembelahan sel bahkan setelah tidak aktif dalam waktu yang panjang.
* Dalam situasi tertentu, sel punca dapat diinduksi untuk menjadi sel dengan fungsi tertentu seperti sel jaringan maupun sel organ yang mempunyai tugas tersendiri. Pada sumsum tulang dan darah tali pusar, sel punca secara teratur membelah dan memperbaiki jaringan yang rusak, meski demikian pada organ lain seperti pankreas atau hati, pembelahan hanya terjadi dalam kondisi tertentu.
 
 
Kegunaan Stem Cell
Apa yang akan terjadi di masa depan dan bagaimana stem cell dapat mengubah cara dokter mengobatimu?
Karena secara alami stem cell memiliki tugas untuk menggantikan sel yang tua atau sakit, para ilmuwan menggagaskan berbagai ide untuk menggunakan stem cell sebagai terapi untuk pasien dengan berbagai macam kondisi medis. Gagasan yang dimakud adalah dengan memberi pasien stem cell atau sel terdiferensiasi yang terbuat dari stem cell, kita dapat menggunakan kemampuan alami sel untuk menyembuhkan pasien hingga sehat kembali. Sebagai contoh, apabila pasien memiliki serangan jantung, dengan memberi pasien sebuah transplantasi stem cell sebagai terapi, tujuan kita adalah untuk membuat stem cell yang ditransplantasi memperbaiki kerusakan di jantung. Populasi alami stem cell yang kita miliki hanya mempunyai kapasitas yang terbatas untuk memperbaiki kerusakan di tubuh kita. Kembali ke contoh mengenai jantung, stem cell yang dimiliki jantung sendiri tidak mampu untuk melaksanakan tugas memperbaiki kerusakan dari serangan jantung, tetapi transplantasi dari jutaan stem cell jauh lebih kuat. Sehingga, dengan memberikan pasien transplantasi stem cell, kita meningkatkan kemampuan tubuh untuk penyembuhan melebihi kapasitas dari stem cell yang terdapat secara alami yang jumlahnya terbatas. Masih ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan sebelum strategi terapi stem cell menjadi umum, termasuk masalah keamanan, karena stem cell dapat menyebabkan tumor, dan rejeksi imun. Meski begitu, stem cell kemungkinan besar akan mengubah dunia kedokteran dan mungkin dalam satu atau dua dekade, sebagian besar dari kita akan kenal seseorang, bahkan mungkin diri kita sendiri, yang memiliki transplantasi stem cell. Stem cell memberikan janji untuk menyembuhkan penyakit-penyakit utama yang dihadapi orang-orang, seperti kanker, penyakit jantung, penyakit Parkinson, sklerosis multipel, stroke, penyakit Huntington, cedera tulang belakang, dan banyak lagi.
Masalah yang timbul dengan pengaplikasian Stem Cell di bidang kedokteran.
 
Saat ini, ada beberapa transplantasi stem cell yang telah teruji oleh ilmuwan yang aman dan juga efektif. Contoh terbaik adalah transplantasi sumsum tulang. Namun, banyak pengobatan stem cell yang belum teruji diiklankan dan ditawarkan di seluruh dunia. Sering kali pengobatan tersebut mendapatkan banyak perhatian di media ketika selebriti seperti bintang olah raga menjalani pengobatan ini. Umumnya, para ilmuwan dan dokter di bidang stem cell memperingatkan pasien untuk menjauhi pengobatan tersebut karena belum jelas apakah pengobatan tersebut benar-benar berfungsi dan aman. Para pasien telah meninggal dari pengobatan tersebut. Dimana sebenarnya sangat masuk akal untuk mempertimbangkan semua pilihan saat menghadapi penyakit atau kondisi yang tidak dapat disembuhkan, kami menyarankan anda untuk hanyan mempertimbangkan pengobatan tersebut sebagai harapan terakhir dan setelah berdiskusi dengan dokter pribadi anda.
 
Pendapat / Saran
 
- Pendapat saya
Menurut saya pengobatan dengan cara tranplantasi Stem Cell sangat berbahaya dan juga mempertaruhkan nyawa seseorang sehingga jangan diuji cobakan ke manusia sebelum pengobatan tersebut sudah terbukti dapat terjamin dalam segi keamanan dari segala efek samping, maupun dari segi pengobatan. Dan menurut saya, pengujian Stem Cell juga hanya boleh dilakukan oleh pakar -- pakar dan para ahli saja, dan juga harus melewati beberapa penelitian agar Stem Cell juga terbukti bisa mengobati penyakit penyakit tersebut. Juga, jika Stem Cell ditranplantasikan kedalam tubuh seseorang, pasti terdapat imune dari tubuh tersebut yang menolak dan berusaha mempertahankan tubuh. Apabila terjadi kejadian seperti itu, bukankah akan berakibat buruk didalam tubuh orang tersebut? Juga bukankah jika ingin tranplantasi juga harus memperhatikan golongan darah orang yang bersangkutan? Karena jika tidak cocok, sel yang masuk ke tubuh seseorang tersebut hanya akan merusak kerja sistem dan jaringan jaringan tubuh yang lain, sehingga banyak yang perlu diperhatikan dalam transplantasi Stem Cell tersebut.
 
-Pendapat orang orang
* Yvonne
Berdasarkan pendapat dr. Yvonne, seorang hematologis dari Singapura, risiko GVHD (Graft Versus Host Disease) terjadi ketika sel Stem Cell diserang oleh sel tubuh penerima. Umumnya, GVHD (Graft Versus Host Disease) akan terjadi bila pendonoran Stem Cell tidak 100 persen cocok. Meskipun tidak 100 persen cocok, transplantasi tetap dapat terjadi dengan tingkat kecocokan 80 persen. Selain itu, GVHD (Graft Versus Host Disease) juga terjadi pada pasien yang tua. Apabila GVHD (Graft Versus Host Disease) ini tidak dikontrol, maka dapat berkembang menjadi lebih serius dan dapat membahayakan nyawa pasien.
* Immenschuh
Dalam kuliah Peran Stem Cell dalam Riset dan Klinik itu, Immenschuh menjelaskan, aplikasi dasar stem cell yaitu transplantasi HSC ke pasien dengan indikasi kelainan hematologik, seperti leukimia myeloic akut dan limfatik akut, maligan limfoma dan multiple myeloma. "Jadi, selain untuk menangani penyakit kelainan hematologik, terapi stem cell bisa digunakan untuk perawatan defisiensi imun," ujar Immenschuh.
Immenschuh memberikan contoh lain, kemajuan teknologi stem cell untuk menangani penyakit defisiensi imun herediter seperti Wiskott Aldrich Syndrome. Selain itu, pemrograman ulang sel dewasa menjadi stem cell pluripoten yang melibatkan induced ploripotent stem cells.
Melihat bersarnya potensi stem cell dalam dunia klinik, Immenschuh menegaskan perlunya riset berkelanjutan mengenai stem cell. Dengan begitu, hasilnya bisa semakin mudah diakses oleh pasien yang membutuhkan.
Bahkan, ia memperkirakan, bukan tidak mungkin stem cell dapat menjadi pengobatan yang umum untuk penyakit-penyakit yang berat. Semisal, lanjut Immenschuh, penyakit-penyakit bersifat herediter, defisiensi imun, kelainan jantung dan lain-lain. "Maka dari itu, riset stem cell harus dilakukan secara berkelanjutan," kata Immenschuh.
Daftar Pustaka
* https://ipscell.com/apakah-itu-stem-cell-sel-punca/
* https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_punca
* https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/18/03/18/p5rlyy415-terapi-sel-punca-menjanjikan-atasi-defisiensi-imun
* https://www.kompasiana.com/agapitushendry0587/5b7ff43e677ffb5d5c50aa22/transplantasi-stem-sel-setujukah?page=all

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun