Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Uang Tidak Pernah Hilang, Hanya Berpindah dari Satu Bisnis ke Bisnis Lainnya

30 Juni 2020   20:01 Diperbarui: 30 Juni 2020   19:50 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi, sumber thinkstocks via kompas.com

Kita sebagai masyarakat juga memiliki peran dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Saat keadaan ekonomi yang sedang kurang baik sekarang ini, kita bisa ikut menjaga stabilitas tersebut misalnya dengan tidak menarik uang besar-besaran (rush) dan menyimpan uang tunai dalam jumlah besar, yang akibatnya dapat menciptakan gangguan terhadap perekonomian.

Selain rush dan menyimpan uang tunai dalam jumlah banyak, perilaku menimbun masker dan beberapa barang lainnya seperti yang terjadi beberapa waktu lalu juga bisa menimbulkan keresahan. Aksi tak terpuji tersebut bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan cara menjual kembali dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga normal.

Kita perlu berperilaku cerdas di masa pandemi. Hal ini memungkinkan kita tetap bertahan di masa kesukaran ekonomi saat ini, dengan cara-cara yang tidak mengganggu orang lain dan sistem keuangan yang ada.

Uang Tak Pernah Hilang, Hanya Berpindah dari Satu Bisnis ke Bisnis Lainnya

Seperti yang disinggung pada bagian sebelumnya, Covid-19 membuat sejumlah perusahaan mengurangi bahkan menghentikan aktivitasnya sehingga banyak karyawan yang terpaksa dirumahkan hingga diberhentikan.

Ada sebuah ungkapan menyebutkan bahwa uang tidak pernah benar-benar hilang, tetapi hanya berpindah dari satu bisnis ke bisnis yang lainnya. Pun di masa sekarang saat banyak bisnis mengalami kelesuan, ada bisnis tertentu yang mengalami booming.

Misalnya yang terjadi pada pabrik sepeda. Ketika banyak pabrik mengurangi jumlah karyawan, salah satu pabrik yang memproduksi sepeda malah kebanjiran order. Untuk meningkatkan kemampuan produksinya, pabrik tersebut mau tidak mau menambah jumlah karyawannya.

Saat ini memang kegemaran masyarakat untuk bersepeda sedang meningkat. Salah satu penyebabnya yaitu dorongan untuk hidup sehat dengan berolahraga. Beberapa olahraga tidak bisa dilakukan saat pandemi karena melibatkan orang banyak dan menciptakan kerumunan, misalnya futsal, sepakbola, atau bulutangkis. Masyarakat kemudian beralih bersepeda. Mereka yang sebelumnya tidak memiliki sepeda, mulai merogoh kantong untuk membeli sepeda.

Bisnis lainnya yang ikut mengalami perkembangan di masa pandemi misalnya IT dan telekomunikasi. Perubahan perilaku masyarakat terjadi, di mana mereka kini lebih banyak melakukan aktivitas di dalam rumah. Kegiatan bisnis yang sebelumnya dilakukan secara offline, kini dilakukan online. Perusahaan yang bergerak di bidang IT dan telekomunikasi seperti mendapat durian runtuh, mengalami kenaikan omset.

Jeli Melihat Peluang

Perilaku cerdas di masa krisis ini perlu dimiliki agar perekonomian keluarga tetap terjaga. Perubahan perilaku masyarakat yang lebih banyak melakukan kegiatan secara online adalah peluang yang perlu dimanfaatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun