Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mengapa Tidak Bisa Membedakan Menghina dengan Mengritik?

27 Agustus 2016   16:31 Diperbarui: 28 Agustus 2016   12:46 3906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi membuka acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Minggu, 21 Agustus 2016, denganmengenakan busana adat Batak (Sekretariat Negara)

Saat meresmikan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Minggu, 21 Agustus 2016, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana tampil dengan mengenakan pakaian adat Batak.

Jokowi mengenakan pakaian adat Batak yang terdiri dari tali-tali ikat kepala atau topi khas Batak, tongkat, serta ulos. Menurut keterangan panitia itu adalah busana adat raja Batak.

Sudah merupakan kebiasaan Jokowi sejak ia menjadi Presiden saat mengunjungi daerah-daerah dengan acara khusus tertentu yang berkaitan dengan pembangunan daerah itu, seni budaya, dan pariwisata daerah tersebut, ia selalu mengenakan pakaian adat daerah setempat. Mulai dari ujung Indonesia paling timur di Papua sampai dengan ujung Indonesia paling barat di Aceh.

Kebiasaan Presiden Jokowi tersebut menunjukkan bahwa ia benar-benar sangat menghargai nilai-nilai budaya dan adat-istiadat setempat. Seunik atau “seaneh” apapun bentuk, model, dan motifnya bagi orang yang bukan berasal dari suku yang memiliki adat dan budaya tersebut, Presiden Jokowi dengan senang hati memakainya.

Oleh karena itu sungguh sangat memprihatinkan ketika apresiasi tinggi Presiden Jokowi itu justru direspon dengan olok-olok dan penghinaan terhadap dirinya yang notabene adalah seorang Presiden, yang dilakukan oleh orang-orang tertentu di media sosial. 

Andi Redani Putribangsa dan Nunik Wulandari II adalah dua orang yang telah mengolok-olok dan menghina Presiden Jokowi di akun Facebook mereka. Mereka mengunggah foto-foto Presiden Jokowi saat mengenakan busana adat Batak di peresmian Karnaval Pesona Danau Toba di Balige tersebut di atas, lalu menulis kalimat-kalimat yang sangat menghina Jokowi.

Akibat perbuatannya itu dua orang pengagum Prabowo Subianto yang rupanya belum bisa move on semenjak Prabowo dikalahkan Jokowi di pilpres 2014 itu harus menanggung resikonya. Mereka dilaporkan ke polisi dengan tuduhan telah melakukan penghinaan bukan hanya kepada Presiden, tetapi juga masyarakat adat Batak.

Pelapornya adalah Ketua Aliansi Masyarakat Luat Pahae, Lamsiang Sitompul. Laporannya tertanggal 23 Agustus 2016 ke Polda Sumatera Utara itu kini sudah ditindaklanjuti Polisi. Lamsiang Sitompul menilai tindakan kedua orang itu bukan hanya telah menghina Presiden Jokowi, tetapi juga telah menghina dan menginjak-injak harkat, martabat dan harga diri Suku Batak.

Melihat meme-meme yang dibuat oleh Andi dan Nunik tentang Jokowi dengan busana adat Bataknya itu, saya sepakat bahwa apa yang dilakukan kedua orang tersebut sudah sangat keterlaluan, jauh melewati batas kepatutan, kesopanan, dan etika. Memang itu sudah merupakan olok-olok dan penghinaan yang tidak boleh ditoleransi lagi, harus diproses hukum, siapapun korbannya, apalagi Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia.

Kebebasan berekspresi itu ada batasnya, kritik kepada Presiden pun boleh sekeras apapun, berkreatifitas dengan meme lucu yang bermuatan kritik kepada Presiden juga boleh-boleh saja,  tetapi harus juga bisa dibedakan antara mengritik dengan menghina.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “kritik” adalah: kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun