Mohon tunggu...
Daniar
Daniar Mohon Tunggu... Pengajar

Umika, Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Biru

13 Juni 2018   19:07 Diperbarui: 13 Juni 2018   20:42 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

puan hamba...sayat perih hati kerinduan
menyadas batu, rasa ini harap hadir mu
Tangan terikat kaki terjerat, rontaku hanya harapan doa
Jarak dan waktu tak tertempuh

namun hati takkenal itu


Tuban, 02 Maret 2016

Hadiah
Oleh: Dwi Khafid Aferro

Teronggok membatu, keras membeku...
Tetap kusimpan rapat memadat di suatu tempat.
Peti jati merah tua berlumur kesturi...
Inilah persembahan untukmu. Hingga kau buka disuatu waktu, saat matahari condong kebarat.
"Masih ingat janjiku?...".
Bila taksempat kugandeng tanganmu...maka kunanti disebelah meja Ridwan mengabsen penduduk nirwana.
 

Lamongan, 8 Maret 2016

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun