Mohon tunggu...
Daniar
Daniar Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

Umika, Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Biru

13 Juni 2018   19:07 Diperbarui: 13 Juni 2018   20:42 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dan itu adalah hati ku
 Berusaha seputih mungkin

tapi ku tahu bila noda juga warna, selayaknya putih juga hitam.
Lalu apa makna dari semua liku?
Aku hanya meminta rasa


 Tuban, 16-05-16

Tanyaku pada Tuhan

Oleh: Dwi Khafid Aferro

Ikatan di kaki susah dilepas...tangan meraih hendak ditebas, hanya nafas buru harapan...uluran tangan Sang Penguasa Jagat kuharapkan.
Tetes menetes air mata, tapi aku yakin dengan air yang bercerita tentang kesabaran
"Setetes demi setetes gilang cadas terkorek pula", batinku menguat.
Waktu masih bersamaku untuk raih asa bersamamu, "Genggam janjiku!.."
Akan ku ukir disetiap hembusan napasku, hingga takada lagi yang terhembuskan.
Di ujung ufuk senja
tertata  dalam rasa rindu.

 Melilit kita dalam satu kisah hati yang nyata tanpa memperdulikan adanya.
"Ini FAKTA!"
Antara laut dengan masa setelah siang sebelum malam.
Antara rasa dan asa.
Antara(?) dan (!).
Antara(.) dan (,).
Antara biru dan jingga.
Hingga sering kumenaruh tanya pada Tuhan, "Apakah dia sepotong tulang rusuk ku?, atau cuma patahannya?"

apapun itu satukanlah

Tuban, 02 Maret 2016


Bunga Mata
Oleh: Dwi Khafid Aferro

Sepi pandang tanpa bayang
Mana gelap mana terang,tiada beda suram
Ramai  alam warna warni, olok rasa hampa
surya terang menggelap kelam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun