Namun seiring berjalannya waktu, tradisi siskamling secara formal mulai pudar. Entah sejak kapan tepatnya, ronda malam di komplek saya dihentikan, kemudian berganti dengan sistem keamanan profesional melalui jasa satpam berbayar.
Dulu jika melakukan patroli menyusuri seluruh lika-liku jalan ditemani senter untuk menembus gelapnya malam, terasa lengang. Kini seluruh jalan terang benderang oleh lampu penerangan jalan. Begitu juga para penghuninya sudah silih berganti. Generasi orang tua yang dulu merintis, kini sudah banyak digantikan oleh generasi anak-anak mereka yang kini menjadi penghuni. Sistem keamanan pun berkembang mengikuti kemajuan teknologi. Sistem keamanan konvensional berubah wajah menjadi sistem keamanan yang jauh lebih canggih.
Siskamling di Era Digital
Dalam pengamatan saya, walau siskamling konvensional dengan pos ronda dan patroli sudah tidak ada, sebenarnya semangatnya masih tetap hidup. Hanya saja, bentuknya berubah. Kini, warga terhubung lewat grup WhatsApp (GWA). Ada GWA RT, GWA jamaah masjid, hingga GWA khusus koordinasi keamanan.
Di GWA RT misalnya, perangkat RT aktif menyampaikan pengumuman, sementara warga saling berbagi informasi penting yang beredar di lingkungan. Jika ada hal mencurigakan di sekitar rumah, kabar langsung menyebar dalam hitungan detik. Pengawasan yang dulu dilakukan dengan berjalan kaki berbekal lampu senter, kini dilakukan dengan jempol dan layar ponsel.
Nilai Penting yang Dapat Diambil
Kenangan dan manfaat siskamling pada masa itu begitu terasa hingga kini, baik di bidang keamanan maupun sosial. Siskamling bukan hanya tentang menjaga malam, melainkan juga menjaga hati. Dari ronda yang sederhana, mencegah tindak kriminal, memberi rasa aman, sekaligus mempererat hubungan antar warga dan kemudian tumbuh kebersamaan yang hingga kini masih mewarnai hubungan kami sesama warga.
Kini, meski bentuknya berbeda, semangat kebersamaan itu tetap ada, hanya dengan format mengikuti perkembangan zaman.
Sebagai catatan bahwa dulu, kebersamaan terjalin di pos ronda yang sederhana. Sekarang, kebersamaan itu berpindah ke layar ponsel. Dari lampu senter ke grup WhatsApp, semangat menjaga lingkungan tetap menyala. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI