Mohon tunggu...
Danang Hamid
Danang Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, father of three and coffee

Voice Over Indonesia Talent, Radio, Father of three and Black coffee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Desa Bolang Selesaikan Mushola dengan Cara Suprarasional

3 Desember 2019   17:05 Diperbarui: 3 Desember 2019   17:51 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan, di akhir pekan jumlahnya lebih banyak lagi dan rata-rata pengunjung ingin menyaksikan indahnya Sunset di atas ketinggian. 

"Matahari tenggelam itu kan tanda waktu Maghrib dan otomatis mereka harus difasilitasi untuk sholatnya, Mushola itu harus diutamakan mengingat lima waktu umat Islam harus Sholat. Harus utama karena ini kewajiban," ujar Karsoyo.

Kunjungan Kadisporapar, Kabid Promosi Pariwisata, Kabid Ekonomi Kreatif, Camat Dayeuhluhur, BPD Desa Bolang, LPMD Desa Bolang, Sekdes Bolang dan BUMDES Bolang | dokpri
Kunjungan Kadisporapar, Kabid Promosi Pariwisata, Kabid Ekonomi Kreatif, Camat Dayeuhluhur, BPD Desa Bolang, LPMD Desa Bolang, Sekdes Bolang dan BUMDES Bolang | dokpri
Kunjungan Tiba-tiba

Dengan kegiatan shalat berjamaah, zikir dan tawasul bersama Mushola Alfatih diresmikan. Tak sampai satu hari setelahnya, Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Cilacap, Heru Harjanto, melakukan kunjungan ke Bukit Kompos pada Jumat, 29 November 2019. Hal ini bagi Eko Yulianto dan Warga Bolang menjadi bukti penguat bahwa cara-cara suprarasional itu mampu menarik perhatian pemerintah sehingga mereka melakukan kunjungan kerja ke Bukit Kompos. 

Didampingi oleh Kabid Promosi Pariwisata, Kabid Ekonomi Kreatif dan Camat Dayeuhluhur, Hari Winarno, Heru memberikan evaluasi dan arahan tentang potensi wisata Bukit Kompos Desa Bolang. 

"Saya sangat terkesan dengan keindahan Bukit Kompos, ini luar biasa,"ujar Heru, Kadisporapar Cilacap dengan antusias.


Menurutnya, kawasan Bukit Kompos hanya perlu pengembangan yang serius dengan segala potensi yang dimilikinya bisa menjadi magnet wisata yang hebat. Heru mengatakan kunci tempat wisata memuat tiga unsur atraksi, " yaitu ada spot-spot selfie unggulan yang indah,  ada wahana edukasinya, dan ada kearifan lokalnya termasuk bagaimana keramahtamahan warga ssekitar" kata dia, Heru pun nantinya akan mengedukasi masyarakat Bolang menjadi warga sadar wisata.  Rencananya pada 6 Desember ini menyelenggarakan Forum Masyarakat Pariwisata Cilacap, bertempat  di Pendopo Kecamatan Dayeuhluhur. 

"Pokoknya dari Bumdes Bolang ini wajib hadir ya" Heru berharap.

Wawan Setiawan, Dosen Muda Unsil berikan seminar pentingnya pertanian organik (25/8/19) | dokpri
Wawan Setiawan, Dosen Muda Unsil berikan seminar pentingnya pertanian organik (25/8/19) | dokpri
Bagi Bumdes Bolang,  Bukit Kompos memenuhi 3 unsur yang disampaikan Kadisporapar dan pihaknya optimis dalam waktu singkat Bukit Kompos berkembang pesat berpotensi menjadi desa wisata andalan. 

Spot-spot selfie di Bukit Kompos telah banyak menarik wisatawan mulai dari pesona kolecer, kebun kopi, terlebih saat Sunset setiap pengunjung mengambil moment untuk mengabadikannya dengan ponsel kamera dan DSlR. 

Bumdes pun berencana membangun kolam renang keluarga di atas Bukit Kompos, taman bermain dan taman buah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun