Mohon tunggu...
Danang Hamid
Danang Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, father of three and coffee

Voice Over Indonesia Talent, Radio, Father of three and Black coffee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Resistansi Mampu Dikikis dengan Kopi

11 Maret 2019   11:05 Diperbarui: 12 Maret 2019   18:39 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coffee is a way of stealing time that should by rights belong to your older self. (Terry Pratchett)

Sektor Pariwisata Tasikmalaya tertinggal?

Rencana induk atau grand design pengembangan pariwisata di wilayah Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya akan terlaksana bila semua pihak terutama masyarakat sekitar kawasan mendukung pelaksanaan pembangunan kepariwisataan yang kini menjadi salah satu proyek besar Pemda Kabupaten Tasikmalaya, sehingga tercipta pengembangan pariwisata daerah yang partisipatif dan memiliki wawasan pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang.

Selain itu, koordinasi lintas sektoral menjadi bagian penting yang harus terus dilakukan dalam mengembangkan wisata yang berbasis pada pemanfaatan sumber daya manusia, sumber daya alam, bahasa dan kebudayaan, letak geografis dan pertumbuhan usaha pariwisata. 

Menghimpun berbagai potensi daerah dan menginventarisir budaya lokal adalah hal yang wajib dilakukan dalam menciptakan karakter wisata yang memiliki daya tarik bagi para wisatawan domestik dan manca negara. 

Hal tersebut terungkap dalam sebuah dialog sore (09/03) di kediaman Tatang Haeruman, petani kopi Galunggung bersama sejumlah akademisi dan pegiat kopi, hadir juga Kepala Seksi Pengembangan dan Analis Pasar Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya, Nono Kurniawan.

Meninjau pengembangan Kawasan Wisata Cipanas Galunggung (On Frame Tantan Soni Tandyana)
Meninjau pengembangan Kawasan Wisata Cipanas Galunggung (On Frame Tantan Soni Tandyana)
"Dikarenakan pantai-pantai di Indonesia rawan tsunami, maka saya melihat kecenderungan para penikmat wisata pantai beralih ke wisata kota dan gunung, dan tren ini harus dimanfaatkan oleh Galunggung, bagaimana caranya agar mereka tertarik untuk datang ke sini (Galunggung)," jelas Soni Tantan Tandiana, Kepala UPT Bahasa Universitas Siliwangi, Tasikmalaya.

"Bisa saja nanti kita buatkan pusat pengembangan bahasa Sunda, Indonesia dan Inggris di sekitar sini sebagai penopang kebudayaan dan daya tarik wisata, kemudian kita menyiapkan tour guide yang piawai dalam berbahasa Inggris dan mereka tersertifikasi sebagai tour guide," lanjutnya.

Tantan mengatakan pamor wisata akan memiliki dampak positif bagi masyarakat dengan catatan wisatawan yang datang bisa stay dalam kurun waktu beberapa lama. 

Ia mencontohkan bila saja sejumlah wisatawan berkenan tinggal dalam satu malam saja maka efek domino bagi sektor lainnya bisa terserap, sebut saja di bagian kuliner secara otomatis akan mengalami peningkatan konsumsi,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun