Dia selalu hadir, pada kanvas yang kutorehkan tinta
Dalam rindu yang penuh aksara, dan kisah teteskan air mata
Dia ada disana, aku tak tahu bagaimana wajahnya
Apakah dia sebuah keindahan atau murka, yang aku tahu hanyalah nama
Dan setiap kali aku bercerita, aku hanya ingin ada dia disana
Meninggalkan jejak seperti biasa, dan izinkan aku terlelap bersama malam durjana
Dia adalah pagi yang menolak untuk bercumbu dengan sunyi
Dia adalah mentari yang mencoba menghangatkan hati
Mungkinkah aku sedang jatuh pada sebuah asmara
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!