Aku tak bisa pulang, katanya
Dia begitu ringkih dan terkurung dalam lirih
Mencoba tegar pada asa yang tersudut gemetar
Mengoyak kejujuran tapi meminta keadilan
Aku tak bisa kembali, lanjutnya
Bagaimana dia begitu rindu kampung halaman
Tanah kelahiran yang memanggilnya ketika fajar menjelang
Tapi dia menghindari pertengkaran, itupun menurut pengakuannya
Tapi tanah ini damai tanpa kehadirannya
Bumi pertiwi seolah tenang tanpa suaranya
Bisikan itu lembut, tapi tak menginginkan dia kembali
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!