Semua sama seperti manusia, berdosa!
Tapi, kau membuatnya menjadi lelucon saja,
Hampir -- hampir aku lupa makna puisi sebenarnya,
Ah aku sudah terpengaruh dirimu, pujangga...
Demi sebuah pengakuan nama,
Kau hilangkan kesempatan bagi lainnya,
Ini bukan tempat sampah belaka,
Kalau -- kalau kau lupa tujuan menggoreskan perih sesungguhnya,
Ah aku kerasukan dirimu, tampaknya...
Bisakah aku meminta satu atau dua,
Bukan hanya untukku, juga untuk anakmu nantinya,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!