Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Bunuh Diri di Kampung Kita

27 Oktober 2022   08:25 Diperbarui: 27 Oktober 2022   08:59 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bunuh diri. (foto dok mui.co.id)

Kenapa seseorang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri? Ada banyak jawaban yang susah untuk mengatakannya. Karena yang bunuh diri tak lagi bisa diminta keterangannya, kenapa mesti bunuh diri.

Yang jelas, agama sangat melarang perbuatan demikian. Bunuh diri termasuk kategori dosa besar. Banyak hadis dan ayat Quran yang melarang hal itu.

Bahkan, ada yang menyebutkan, kalau bunuh diri kekal dalam neraka. Nauzubillah. Berlindung kita pada Allah SWT, agar terhindar dari perbuatan demikian.

Dalam bulan Oktober ini, ada tiga temuan kasus orang bunuh diri di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Ketiga orangnya sudah dewasa, dan terbilang orang bermasyarakat di lingkungannya.

Kita tak hendak mengkaji kenapa mereka bunuh diri. Yang kita kaji adalah, Padang Pariaman terkenal dengan daerah kaya akan ulama.

Banyak tokoh agama, dan terkenal pula dengan istilah, "syarak mandaki adat manurun". Artinya, agama mendaki dari Piaman ke darek, sedangkan adat menurun dari darek ke rantau Piaman.

Tapi kok bisa orang membunuh dirinya. Tentu sebuah renungan bagi kita semua, terutama para tokoh agama, buya, tuanku dan ulama lainnya di daerah ini.

Ini problematika sosial yang mesti dikaji ulang, dan para pendakwah kembali merenungi, apakah kaji ini jarang disampaikan, atau memang masyarakat itu benar yang kurang peduli terhadap ilmu agama.

Bunuh diri, baik dalam rumahnya sendiri atau di tempat lain adalah problem sosial yang mesti dicarikan solusinya, agar kampung ini aman dari ancaman itu.

Dosa bunuh diri disebutkan lebih berat dari dosa membunuh. Artinya, bila kita bandingkan dosa kedua kasus tersebut. Dan bukan untuk pembenaran untuk boleh membunuh orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun