Mohon tunggu...
Daimmatul Nikmah
Daimmatul Nikmah Mohon Tunggu... Guru - Daimmatul Nikmah

Perempuan Biasa yang disayang Tuhannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepasang Mata yang Berembun

22 Desember 2020   08:42 Diperbarui: 22 Desember 2020   08:49 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nyak,
Jarik ungu masih aku simpan dengan baik
Warnanya sedikit memudar
Ada sepercik bekas darah yang tidak bisa hilang
Maaf, itu cerobohku
Tidak papa kan? Hanya sepercik kok

Serat-serat benangnya masih tersusun rapi
Tidak ada yang bolong ataupun robek
Tidak perlu kuwatir
Masih berfungsi dengan baik untuk menghangatkan tubuh yang menggigil

Nyak, maaf.
Kepudaran warna ungunya lebih cepat daripada langkahku untuk bertanggung jawab terhadap toga dan ijasah

Nyak...
Selain jarik ungu, akupun masih menyimpan kata ini dengan baik
"Tuhan tidak akan membiarkan sepasang mata hambanya mengembun duka sepanjang hidupnya. Tidak akan"

Nyak, Happy Mother Day
Terimakasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun