pada saat bulan sepuluh, sebelas, dan dua belas nanti, aku punya banyak nyawa yang ku rantai di atas kepala.
jika kau bosan hidup, kau bisa ambil satu nyawa dari atas kepalaku. barangkali kau ingin menjelma menjadi tubuh dan naluriku.
besok-besok jika harimu datang lagi, kau boleh sebutkan harapanmu di atas meja makan tempat kita terlelap beriringan. mungkin kau ingin menyicipi sedikit romansa di musim hujan tahun ini.
sambil berdoa, semoga hal-hal baik selalu menyertai. dan jika berkenan, selipkan sedikit doamu tentang bagaimana kita dapat menjelma menjadi sepasang laut dan dermaga. yang dimana tempat berlabuhmu selalu aku.
selamat kembali menua.