Mohon tunggu...
Dail Maruf
Dail Maruf Mohon Tunggu... Guru - Ketua Yayasan Semesta Alam Madani Kota Serang

Guru pembelajar, motivator, dan penulis buku dan artikel

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

1001 Alasan Konversi LPG ke Kompor Listrik

22 September 2022   23:20 Diperbarui: 24 September 2022   04:27 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberpa penulis membandingkan bahwa tetap akan lebih murah Elpiji, daripada kompor listrik. Masak air 1 teko yang biasa dimasak  hanya 5-7 menit dengan kompor gas, dengan kompor listrik bisa 30 menit.

Berikut perbedaan kompor gas dan kompor listrik :

Kompor gas : 

  • Harga kompor gas relatif lebih murah.
  • Lebih kuat dan tahan lama. Kompor gas dibuat dengan teknologi yang lebih sederhana, sehingga tidak gampang rusak dan lebih gampang diperbaiki.
  • Lebih cepat panas. Kompor gas menghasilkan suhu tinggi dengan cepat sehingga waktu memasak relatif lebih cepat.
  • Penyesuaian suhu cepat. Saat api dikecilkan, suhu berkurang dengan cepat.
  • Lebih sulit dibersihkan. Api bersentuhan langsung dengan alat masak, sehingga panci dan wajan lebih cepat kotor dan lebih sulit dibersihkan. Hal yang sama dengan permukaan kompor.
  • Risiko kebakaran lebih tinggi
  • Biaya penggunaan gas relatif lebih murah dibandingkan kompor listrik.

Bandingkan dengan Kompor listrik  :

  • Harga kompor listrik lebih mahal dibandingkan kompor gas.
  • Dibuat dengan teknologi yang lebih tinggi dan pengaturan yang lebih rumit, sehingga kemungkinan gangguan dan kerusakan yang terjadi relatif lebih besar.
  • Kompor listrik membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk mencapai panas yang diinginkan. Ini menyebabkan waktu memasak juga lebih lama.
  • Jika kompor dimatikan, permukaan gelas keramik membutuhkan waktu beberapa lama hingga dingin.
  • Gampang dibersihkan. Tidak ada api yang bersentuhan dengan panci dan penggorengan sehingga gampang dibersihkan, begitu juga dengan gelas keramik kompor.
  • Risiko kebakaran relatif lebih rendah.
  • Biaya energi untuk memasak dengan kompor listrik rata-rata lebih tinggi dibandingkan kompor gas.

Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa apa yang dimau Pemerintah melakukan kenaikan BBM disusul konversi Gas Elpiji  ke listrik apakah kehendak rakyat atau pemerintah?.  

Bukankah tatanan masyarakat adil makmur sejahtera yang kita inginkan, denggan adanya kenaikan BBM dan konversi kompor LPG ke kompor listrik akankah dilakukan permainan Prank lagi?. Pada saat akan diumumkan tidak jadi, namun 2 hari berselang jadi di siang bolong kenaikan BBM ternyata jadi.  Waspadalah !!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun