Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wujudkan Mudikmu Lebih Ramah Lingkungan dengan Terapkan Etika Lingkungan dalam Islam

21 Maret 2025   10:11 Diperbarui: 21 Maret 2025   10:15 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Dialogue Earth

2. Pemborosan Sumber Daya Alam: Mudik sering kali menyebabkan konsumsi bahan bakar yang berlebihan, baik untuk transportasi saat di perjalanan maupun penggunaan listrik ketika sudah berada di tempat tujuan. Islam melarang pemborosan, sebagaimana firman Allah :

Dialah yang menumbuhkan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, serta zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya. Akan tetapi, janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-An'am: 141)

3. Pembuangan Sampah yang Berlebihan: Sampah plastik, kemasan makanan yang sudah tidak digunakan, dan limbah lainnya sering kali meningkat selama musim mudik. Apalagi di tempat peristirahatan, pom bensin, atau bahkan di tempat berlibur bersama keluarga. Padahal, Islam menekankan kebersihan dan pelestarian alam, sebagaimana sabda Nabi :

"Kebersihan adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim)

4. Pemborosan Makanan: Mudik sering kali identik dengan konsumsi makanan yang berlebihan, baik selama perjalanan maupun saat berkumpul di kampung halaman. Padahal, Rasulullah sudah memperingatkan agar tidak membuang-buang makanan, sebagaimana firman Allah :

Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. (QS. Al-A'raf: 31)

Strategi Mewujudkan Mudik Ramah Lingkungan

Untuk mewujudkan mudik yang lebih ramah lingkungan di tahun ini, diperlukan perubahan pola pikir dan kebiasaan yang harus lebih didasarkan pada nilai-nilai Islam dan kesadaran ekologis menurut Islam itu sendiri. Beberapa langkah konkret yang dapat diterapkan, antara lain:

1. Menggunakan Transportasi yang Lebih Ramah Lingkungan

Islam mengajarkan keseimbangan dalam segala hal, termasuk dalam memilih sarana transportasi yang akan digunakan. Sebisa mungkin, pemudik disarankan menggunakan transportasi umum, seperti kereta api atau bus antarkota antarprovinsi (AKAP) untuk mengurangi jejak emisi karbon yang merusak bumi kita. Rasulullah sendiri telah memberikan teladan bagi kita untuk lebih memilih sarana perjalanan yang tidak membebani makhluk lain secara berlebihan. 

2. Mengurangi Sampah Plastik dan Makanan yang Berlebihan

Membawa wadah makan dan botol minum pribadi (tumblr, owala, atau tupperware bisa menjadi opsi) dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Selain itu, bersikap bijaksana dalam mengonsumsi makanan akan membantu mengurangi limbah organik yang terbuang sia-sia.

3. Menghemat Penggunaan Air dan Energi

Islam sangat menekankan pentingnya efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam dan energi kita. Rasulullah diriwayatkan pernah menegur sahabatnya yang berlebihan dalam berwudhu, bahkan ketika menggunakan air dari sungai yang mengalir (Ibnu Majah, No. 425). Oleh karena itu, pemudik di Bulan Puasa 2025, hendaknya menggunakan air secukupnya dan mematikan listrik yang tidak perlu saat meninggalkan rumah, hotel, atau penginapan lainnya.

4. Menjaga Kebersihan di Tempat Peristirahatan dan Kampung Halaman

Menjaga kebersihan adalah tanggung jawab setiap Muslim. Rasulullah bersabda:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun