2. Pemborosan Sumber Daya Alam: Mudik sering kali menyebabkan konsumsi bahan bakar yang berlebihan, baik untuk transportasi saat di perjalanan maupun penggunaan listrik ketika sudah berada di tempat tujuan. Islam melarang pemborosan, sebagaimana firman Allah :
Dialah yang menumbuhkan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasanya, serta zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya. Akan tetapi, janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-An'am: 141)
3. Pembuangan Sampah yang Berlebihan: Sampah plastik, kemasan makanan yang sudah tidak digunakan, dan limbah lainnya sering kali meningkat selama musim mudik. Apalagi di tempat peristirahatan, pom bensin, atau bahkan di tempat berlibur bersama keluarga. Padahal, Islam menekankan kebersihan dan pelestarian alam, sebagaimana sabda Nabi :
"Kebersihan adalah sebagian dari iman."Â (HR. Muslim)
4. Pemborosan Makanan:Â Mudik sering kali identik dengan konsumsi makanan yang berlebihan, baik selama perjalanan maupun saat berkumpul di kampung halaman. Padahal, Rasulullah sudah memperingatkan agar tidak membuang-buang makanan, sebagaimana firman Allah :
Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. (QS. Al-A'raf: 31)
Strategi Mewujudkan Mudik Ramah Lingkungan
Untuk mewujudkan mudik yang lebih ramah lingkungan di tahun ini, diperlukan perubahan pola pikir dan kebiasaan yang harus lebih didasarkan pada nilai-nilai Islam dan kesadaran ekologis menurut Islam itu sendiri. Beberapa langkah konkret yang dapat diterapkan, antara lain:
1. Menggunakan Transportasi yang Lebih Ramah Lingkungan
Islam mengajarkan keseimbangan dalam segala hal, termasuk dalam memilih sarana transportasi yang akan digunakan. Sebisa mungkin, pemudik disarankan menggunakan transportasi umum, seperti kereta api atau bus antarkota antarprovinsi (AKAP) untuk mengurangi jejak emisi karbon yang merusak bumi kita. Rasulullah sendiri telah memberikan teladan bagi kita untuk lebih memilih sarana perjalanan yang tidak membebani makhluk lain secara berlebihan.Â
2. Mengurangi Sampah Plastik dan Makanan yang Berlebihan
Membawa wadah makan dan botol minum pribadi (tumblr, owala, atau tupperware bisa menjadi opsi) dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Selain itu, bersikap bijaksana dalam mengonsumsi makanan akan membantu mengurangi limbah organik yang terbuang sia-sia.
3. Menghemat Penggunaan Air dan Energi
Islam sangat menekankan pentingnya efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam dan energi kita. Rasulullah diriwayatkan pernah menegur sahabatnya yang berlebihan dalam berwudhu, bahkan ketika menggunakan air dari sungai yang mengalir (Ibnu Majah, No. 425). Oleh karena itu, pemudik di Bulan Puasa 2025, hendaknya menggunakan air secukupnya dan mematikan listrik yang tidak perlu saat meninggalkan rumah, hotel, atau penginapan lainnya.
4. Menjaga Kebersihan di Tempat Peristirahatan dan Kampung Halaman
Menjaga kebersihan adalah tanggung jawab setiap Muslim. Rasulullah bersabda:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!