Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konfrontasi Indonesia-Malaysia: Imbas Perang Dingin dan Ikut Campurnya Inggris dalam Pembentukan Malaysia

15 April 2025   08:00 Diperbarui: 11 Maret 2025   00:14 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tunku Abdul Rahman membacakan pidato tentang pembentukan Federasi Malaysia (Sumber Gambar: AMDigital)

Laporan dari arsip nasional Inggris menunjukkan bahwa serangan ini menandai eskalasi serius dalam hubungan Indonesia-Inggris yang memburuk.

Selain faktor politik, keterlibatan Inggris dalam pembentukan Malaysia melalui Cobbold Commission of Enquiry juga memperkeruh situasi. Sukarno mengecam Malaysia sebagai negara pro-Barat yang bertentangan dengan visi anti-imperialisme Indonesia kala itu.

Malaysia dibantu Inggris (Sumber Gambar: Perpustakaan Sultanah Bayinah)
Malaysia dibantu Inggris (Sumber Gambar: Perpustakaan Sultanah Bayinah)

Peran Militer, Akhir Konfrontasi, dan Dampak Internasional

Konfrontasi Indonesia-Malaysia tidak hanya terjadi di ranah diplomatik dan propaganda saja, tetapi juga berujung pada operasi militer. 

Indonesia mengirim pasukan dan sukarelawannya ke perbatasan Kalimantan untuk menghadapi militer Malaysia dan Inggris. Inggris, bersama pasukan The Commonwealth, mengerahkan operasi militer besar-besaran untuk menahan infiltrasi pasukan Indonesia.

Akan tetapi, konflik ini mereda setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) yang melemahkan posisi politik Sukarno. 

Setelah Jenderal Soeharto mengambil alih kekuasaan, Indonesia mulai mengurangi agresinya terhadap Malaysia. Pada 1966, sebuah konferensi damai di Bangkok menghasilkan perjanjian yang mengakhiri Konfrontasi.

Konfrontasi Indonesia-Malaysia, dalam konteks ini, adalah bagian dari dinamika besar Perang Dingin di Asia Tenggara. Inggris memainkan peran penting dalam mendukung Malaysia, sementara Indonesia berupaya menegakkan visinya terhadap kawasan ini.


Konflik ini juga menunjukkan bagaimana pembentukan identitas nasional sering kali berbenturan dengan kepentingan geopolitik.

Pada akhirnya, Konfrontasi berakhir tanpa eskalasi lebih lanjut, tetapi meninggalkan jejak mendalam dalam hubungan Indonesia-Malaysia. Setelah konflik berakhir, kedua negara berangsur-angsur membangun hubungan yang lebih harmonis, terutama dalam konteks ASEAN yang didirikan pada 1967 sebagai wadah kerja sama regional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun