Pendahuluan
David Van Reybrouck dalam bukunya Revolusi: Indonesia and the Birth of the Modern World mengungkapkan dengan tajam bagaimana Indonesia, meskipun terletak di pinggiran peta dunia, telah memainkan peran yang sangat signifikan dalam sejarah global, terutama melalui perjalanan revolusi kemerdekaannya. Â
Dalam pandangannya, Indonesia bukan hanya sekadar negara kepulauan yang terisolasi oleh sorotan media internasional, melainkan juga sebuah kekuatan yang ternyata pernah memengaruhi dinamika dunia modern, termasuk dalam proses dekolonisasi bangsa-bangsa terjajah, gerakan solidaritas global, dan pergeseran berbagai paradigma geopolitik yang berdampak luas, terutama melalui Konferensi Asia-Afrika di Bandung dan Gerakan Non Blok yang menjadi kelompok yang menandingi kekuatan negara dunia pertama dan negara dunia kedua.
Van Reybrouck menjelaskan bahwa bangsa Indonesia, dalam konteks geografis dan demografis, adalah bangsa yang memiliki kondisi istimewa dan luar biasa. Indonesia bukan hanya negara dengan jumlah pulau terbanyak, melainkan juga negara dengan keberagaman etnis dan bahasa yang sangat banyak dan beragam. Kendati terletak di pinggiran peta dunia, Indonesia adalah negara yang memiliki posisi strategis antara dataran India dan Cina, serta merupakan jembatan antara dunia Barat dan Timur.Â
Dalam sejarah bangsa dan kawasannya, Indonesia telah dikenal dengan memainkan peran penting dalam mengubah tatanan dunia, yang dimulai dari perjuangan kemerdekaannya yang menginspirasi banyak negara lain yang baru merdeka setelah Perang Dunia II hingga penyelenggaraan KAA, GNB, dan upaya diplomasi lainnya kepada bangsa terjajah hingga sekarang, seperti Palestina.
Geografi dan Demografi Indonesia: Sebuah Paradoks Global
Van Reybrouck selanjutnya menjelaskan tentang kondisi geografis yang menakjubkan tentang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia terdiri dari 13.466 pulau, dengan beberapa perkiraan menyebutkan jumlahnya bisa mencapai lebih dari 16 ribu atau bahkan 18 ribu pulau, meskipun tidak ada konsensus yang pasti atas ini.Â
Walaupun pulau-pulau di Indonesia sebagian besar kecil dan terisolasi, negara kepulauan ini mencakup lima dari 13 pulau terbesar di dunia: Sumatra, Borneo, Sulawesi, Jawa, dan Papua New Guinea.Â
Pulau Jawa dalam hal ini, meskipun hanya mencakup 7% dari total luas daratan Indonesia, memiliki populasi yang sangat besar, lebih dari separuh jumlah penduduk Indonesia.
Selain itu, Van Reybrouck juga menyoroti bahwasanya secara geografis Indonesia bukan hanya sebuah negara yang terisolasi dan tidak penting dalam peta dunia, melainkan juga merupakan negara yang memegang peranan strategis di jantung kawasan Asia Tenggara.
Posisi Indonesia yang menjadi posisi Samudra Pasifik dan Samudra Hindia menjadikannya sebagai titik temu antara berbagai peradaban besar, mulai dari India, Cina, hingga dunia Barat. Meski begitu, negara ini sering kali dianggap terpinggirkan dalam wacana internasional, sebuah ironi, mengingat betapa besarnya potensi Indonesia dalam politik, ekonomi, dan budaya global.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Awal Perubahan Dunia
Fakta lainnya yang disampaikan oleh Van Reybrouck adalah Indonesia sebagai negara pertama yang menyatakan kemerdekaan setelah Perang Dunia II, pada tanggal 17 Agustus 1945, hanya dua hari setelah Jepang menyerah. Ini adalah sebuah langkah besar yang mengubah peta kolonialisme internasional.