Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pengetahuan & Ikatan Sosial dalam Membangun Peradaban Menurut Islam dan Teladan Rasulullah

14 Februari 2025   17:48 Diperbarui: 14 Februari 2025   17:48 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayat di atas menunjukkan bahwa pencarian dan penyebaran ilmu adalah hal yang sangat ditekankan dalam Islam. Pengetahuan dianggap sebagai dasar bagi pengembangan diri, masyarakat, dan peradaban.

Allah juga ﷻ menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa pengetahuan dan ilmu akan meninggikan derajat seseorang di sisi-Nya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. (Surah Al-Mujadilah 58: 11). Ayat ini menunjukkan bahwa pengetahuan bukan hanya memberikan manfaat kita di dunia, tetapi juga membawa kemuliaan di akhirat. Pengetahuan menjadi salah satu cara untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi dan lebih dekat dengan Allah ﷻ.

Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu ‘Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,’ lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, ‘Berdirilah,’ (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Mujadilah: 11).

Pengetahuan yang dimaksud dalam Islam bukanlah sekadar pemahaman teoritis, tetapi juga harus diiringi dengan ketaqwaan. Dalam Surah Fathir, Allah ﷻ menyatakan: Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah para ulama.” (Surah Fathir 35: 28). Ayat ini menunjukkan bahwa pengetahuan sejati adalah pengetahuan yang membawa seseorang kepada pengenalan dan rasa takut kepada Allah ﷻ, yang selanjutnya dapat membimbing kepada perilaku yang baik dan etis.

(Demikian pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Fathir: 28).

Rasulullah ﷺ kemudian mendorong umatnya untuk mempelajari berbagai cabang ilmu, termasuk ilmu-ilmu alam, karena semua yang ada di alam semesta merupakan tanda-tanda kebesaran Allah ﷻ. Pengetahuan yang benar mengenai ilmu alam akan membawa seseorang kepada pengakuan akan kebesaran Sang Pencipta, serta memahami tujuan penciptaan manusia sebagai khalifah di bumi yang bertanggung jawab untuk memakmurkan dan menjaga kelestariannya.

Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu beberapa derajat atas sebagian (yang lain) untuk menguji kamu atas apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat hukuman-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-An’am: 165).

Rasulullah ﷺ tidak hanya menganjurkan kita sebagai manusia untuk menuntut ilmu, tetapi juga beliau menekankan betapa pentingnya kita untuk mengamalkan ilmu tersebut. Beliau bersabda: Ilmu itu bagaikan sebuah perbendaharaan, dan kuncinya adalah bertanya. Maka bertanyalah untuk memperoleh ilmu.” (al-Jami’ as-Shagir). Hadis ini menunjukkan bahwa pencarian ilmu harus dilakukan secara aktif, dengan bertanya dan berdiskusi, serta menjadikannya sebagai bagian dari amal perbuatan sehari-hari.

Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa orang yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu adalah orang-orang yang berada di jalan Allah ﷻ. Beliau ﷺ bersabda: Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. (HR Tirmidzi 2682). Ucapan Rasulullah ﷺ ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan orang yang berusaha untuk menambah pengetahuannya, sehingga dihubungkan dengan ganjaran yang sangat besar di akhirat.

Buktinya adalah, dengan pengetahuan rasional dan ditambah dengan kekuatan wahyu Allah, Rasulullah Muhammad ﷺ mampu menggerakkan perubahan sosial yang signifikan di tengah masyarakat, di mana masyarakat yang awalnya sangat terbelakang dalam hal pendidikan dan moralitas, berkembang menjadi beradab. Pengetahuan dalam konteks kehidupan manusia adalah instrumen utama untuk mengubah pandangan hidup masyarakat, memerangi kebodohan, dan membawa tiap-tiap manusia kepada peradaban yang lebih maju dan bermartabat.

Referensi

Al-Mubarakfuri, Shafiyurrahman. Ar-Rahiq Al-Makhtum (Sirah Nabawiyah): Sejarah Lengkap Kehidupan Nabi Muhammad ﷺ. Disunting oleh Sujilah Ayu. Diterjemahkan oleh Faris Khairul Anam. Jakarta: Qisthi Press, 2016. https://books.google.co.id/books?id=LMFzDQAAQBAJ.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun