Mohon tunggu...
Daffa Andika
Daffa Andika Mohon Tunggu... Mahasiswa Teknik Informatika

Lebih menyukai olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Nyata Software Testing dalam Aktivitas Digital Modern

30 April 2025   12:30 Diperbarui: 30 April 2025   11:16 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Software Test Automation (Sumber: Medium/Ravindugunarathna)

Pengujian perangkat lunak (software testing) sering kali dianggap sebagai proses teknis yang hanya relevan di ruang lingkup pengembangan aplikasi. Namun, kenyataannya, pengujian ini memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari kita. Dari aplikasi perbankan, layanan transportasi daring, hingga sistem informasi kesehatan, semua bergantung pada kualitas perangkat lunak yang diuji secara menyeluruh. Artikel ini akan mengulas penerapan nyata dari pengujian perangkat lunak dan bagaimana hal ini menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat modern.

Dasar-Dasar Software Testing

A. Konsep dan Tujuan Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak merupakan proses sistematis yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memverifikasi bahwa sebuah aplikasi atau sistem berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Dalam konteks sehari-hari, pengujian ini menjadi jaminan bahwa teknologi yang kita gunakan---seperti mobile banking atau sistem tiket digital---bekerja dengan akurat, cepat, dan aman. Tujuan utamanya adalah meminimalisir kesalahan dan menjamin kepuasan serta keamanan pengguna.

Tanpa proses pengujian yang baik, risiko kerusakan sistem bisa meningkat. Hal ini bisa berdampak besar, seperti kegagalan transaksi finansial, kehilangan data penting, hingga ancaman keamanan digital. Oleh karena itu, pengujian perangkat lunak bukan hanya tanggung jawab teknis, tetapi juga berkontribusi terhadap kenyamanan dan kepercayaan masyarakat terhadap teknologi.

Jenis dan Tingkat Pengujian Perangkat Lunak

A. Tingkatan Pengujian Perangkat Lunak

Dalam praktiknya, pengujian perangkat lunak dilakukan secara bertahap. Mulai dari pengujian unit untuk memverifikasi fungsi kecil dalam kode, pengujian integrasi untuk memastikan modul saling berkomunikasi dengan benar, hingga pengujian sistem dan penerimaan (acceptance) untuk menilai kesesuaian produk dengan kebutuhan pengguna.

Dalam kehidupan nyata, contohnya pada aplikasi ride-hailing, pengujian sistem dilakukan untuk menjamin bahwa pengguna bisa memesan kendaraan, melihat lokasi pengemudi, hingga menyelesaikan pembayaran tanpa kendala. Pengujian acceptance dilakukan dengan uji coba aplikasi oleh kelompok pengguna terbatas sebelum dirilis ke publik.

B. Jenis-Jenis Pengujian Perangkat Lunak

Jenis pengujian yang diterapkan juga beragam, mulai dari pengujian fungsional (functional testing) yang memastikan fitur utama berjalan dengan benar, hingga pengujian non-fungsional seperti performa dan keamanan. Pengujian regresi digunakan ketika ada pembaruan untuk memastikan tidak terjadi kerusakan fitur lama.

Misalnya, saat aplikasi marketplace menambahkan fitur baru seperti pembayaran digital, tim QA akan melakukan regression testing untuk memastikan fitur lama seperti pencarian produk dan check out masih berfungsi dengan baik.

Teknik Pengujian Perangkat Lunak

A. Teknik Pengujian Fungsional dan Non-Fungsional

Dalam kehidupan sehari-hari, pengguna tidak menyadari bahwa aplikasi yang mereka gunakan telah melewati berbagai teknik pengujian. Pengujian fungsional memastikan setiap fitur aplikasi seperti login, pengiriman notifikasi, atau pemrosesan data berjalan sesuai spesifikasi. Sementara itu, pengujian non-fungsional mengukur kecepatan aplikasi, daya tahan sistem terhadap beban tinggi, dan kemudahan penggunaan antarmuka.

Sebagai contoh, dalam e-learning, pengujian non-fungsional digunakan untuk menilai apakah server dapat menangani ribuan siswa yang mengakses materi secara bersamaan tanpa menurunkan performa.

B. Teknik Pengujian Berbasis Struktur dan Pengalaman

Teknik berbasis struktur atau white-box testing digunakan oleh pengembang untuk menguji alur logika program, sedangkan teknik berbasis pengalaman seperti exploratory testing digunakan oleh penguji untuk mengeksplorasi kemungkinan kesalahan berdasarkan intuisi dan pengalaman.

Dalam dunia nyata, exploratory testing sering diterapkan untuk menguji aplikasi yang baru dikembangkan secara cepat. Misalnya, ketika pengembang rilis versi beta aplikasi, tester mencoba fitur-fitur tanpa skrip tetap untuk menemukan bug secara spontan.

Proses dan Otomatisasi Pengujian Perangkat Lunak

A. Proses Pengujian dan Dokumentasi

Setiap proses pengujian yang dilakukan di industri mengikuti alur standar: perencanaan, pembuatan skenario uji, pelaksanaan, pencatatan hasil, dan pelaporan. Dokumentasi ini tidak hanya berguna bagi tim teknis, tetapi juga menjadi bukti validitas perangkat lunak untuk pemangku kepentingan seperti manajemen atau investor.

Misalnya, dalam pengembangan sistem absensi berbasis aplikasi, hasil pengujian disimpan sebagai laporan validasi untuk menunjukkan bahwa sistem dapat diandalkan saat digunakan oleh seluruh pegawai.

B. Otomatisasi Pengujian

Dalam dunia modern, otomatisasi pengujian sangat penting, terutama untuk aplikasi skala besar yang terus diperbarui. Otomatisasi memungkinkan pengujian dilakukan secara cepat, konsisten, dan efisien. Tools seperti Selenium, Appium, atau Jenkins digunakan untuk menjalankan skrip pengujian secara otomatis setiap kali kode diperbarui.

Contohnya, perusahaan fintech menggunakan otomatisasi testing untuk memastikan bahwa aplikasi keuangannya tetap stabil setiap kali fitur baru dirilis, mengurangi risiko error dan meningkatkan kepercayaan pengguna.

***

Pengujian perangkat lunak telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengembangan teknologi yang kita gunakan setiap hari. Tanpa adanya proses pengujian yang tepat, aplikasi yang kita andalkan bisa gagal di saat-saat kritis, menimbulkan ketidakpercayaan, atau bahkan kerugian finansial. Melalui penerapan berbagai jenis, teknik, dan proses pengujian, kualitas perangkat lunak dapat dijaga sehingga memberi dampak positif bagi masyarakat luas.

Dengan semakin kompleksnya kebutuhan pengguna, penting bagi para pengembang dan penguji untuk terus memperbarui kemampuan mereka dalam pengujian perangkat lunak. Bukan hanya sekadar memastikan kode bebas bug, tapi juga menjamin bahwa perangkat lunak memberikan manfaat nyata, aman, dan nyaman digunakan oleh semua kalangan. Pengujian bukan lagi aktivitas opsional, tetapi sudah menjadi kebutuhan dasar dalam pembangunan dunia digital yang bertanggung jawab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun