Mohon tunggu...
Damanhury Jab
Damanhury Jab Mohon Tunggu... Jurnalis - To say Is Easy, To Do is Difficult, To Understand Is Modifical

Wakil Ketua Penggiat Peduli Demokrasi Nasional serta Penggiat Literasi di Pelosok Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Partai Politik "Biang" Kerancuan Demorasi

20 Juni 2019   23:04 Diperbarui: 21 Juni 2019   00:53 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika coba kita amati bersama, peran edukasi (Sosial dan Kemanusiaan) tidak lagi bersumber pada partai politik bahkan apolitis semakin menjadi - jadi ulah dari para oknum yang salah sikap dalam bermanufer di partai politik. Ketika sengketa - sengketa politik menggaung pada penyiaran media massa disitu ranting  demi ranting dahan tumpuan harapan masyarakat terpatahkan. 

Lantas ini salah siapa?

Pertanyaannya adalah jika partai politik kian kehilangan esensi sebagai wadah pemersatu dan mesin pembangunan, maka siapa yang berani menegurnya?

Jangan nyinyir, ini pertanyaan yang kehilangan jawaban karna nepotisme golongan mampu melahirkan produk hukum dalam menjastifikasi setiap kepincangan yang ada. Ketika gerakan mahasiswa di gembosi dengan regulasi yang dirancang oleh mantan aktivis. Ketika komunitas, komunitas mahasiswa di giring untuk menyatakan sikap politik secara terang -terangan di depan publik.

Hanya kekuatan rakyat yang mampu mengembalikan detak nadi partai politik untuk rakyat itu muncul. Karena tumbal dari kerancuan Demokrasi yang dimainkan oleh koloni -koloni kecil ini sudah cukup menimbulkan kerisauan.

Sampai disini kita sama -sama bimbang bahwa masyarakat kini berangsur sadar akan dialektika politik telah dikondisikan dengan produk sembako - sembako politik hingga pada penjara - penjara demokrasi di negeri ini semakin kokoh diatas mimbar orasi kebangsaan. Semi Otoriterianisme atau Demokrasi yang semu kini menyelimuti titik nadi bangsa yang lupa sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun