Mohon tunggu...
Damanhury Jab
Damanhury Jab Mohon Tunggu... Jurnalis - To say Is Easy, To Do is Difficult, To Understand Is Modifical

Wakil Ketua Penggiat Peduli Demokrasi Nasional serta Penggiat Literasi di Pelosok Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Partai Politik "Biang" Kerancuan Demorasi

20 Juni 2019   23:04 Diperbarui: 21 Juni 2019   00:53 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia negara kita yang tecinta baru saja usai menjalankan sebuah agenda sakral kebangsaan yakni Pemilihan Umum (Pemilu) serentak. Sebagaimana yang pembaca sekalian ketahui bahwa Pemilu kali ini merupakan kontestasi yang paling berat dan beresiko bagi penyelenggaranya.

Tercatat sekitar 554 nyawa harus meregang ajal diujung perhelatan Demokrasi, serta beberapa diantaranya menyusul ke Liang Lahat ketika prahara Demonstrasi yang membunuh sifat kemanusiaan dan melunturkan nilai persaudaraan se-bangsa dan se-tanah air terjadi.

Adalah ketika beberapa titik di Ibukota di banjiri oleh barikade massa aksi yang merasa tidak puas dengan perhelatan pemilihan wakil rakyat, Penguman Hasil Pemilu yang di adakan sebelum tanggal 22 dengan berbagai pembelaan serta ada pasangan calon tertentu yang beranggapan bahwa cukup banyak kekeliruan yang hadir pada C1 Plano Pilpres.

Padahal sebagai negara yang secara usia sudah terhitung bukan negara Ingusan masih belum sempat mencegah hal - hal krusial dalam menjalankan pilar Demokrasi sebagaimana yang teramanahkan dalam falsafah negara kita.

"Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawatan pereakilan" merupakan amanah sakral yang wajib dijalankan. Melalui Pemilu yang pada wacananya menjunjung tinggi nilai Jujur (Kejujuran), Adil (Keadilan), Langsung (Digelar secara langsung), Umum (Dipilih oleh seluruh masyarakat), Bebas (Masyarakat tidak dipaksakan untuk memilih orang tertentu) dan Rahasia (Sifatnya Rahasia) atau dalam Istilahnya JURDIL LUBER, Indonesia melakukan pemilihak kaum bijaksana sebagai pemimpin yang akan membantu membawa masyarakat menuju ke titik kesejahteraan.

Lantas, apakah proses ini sudah seperti yang diharapkan? Tentu saja belum. Lantas jika belum, lalu apa saja yang harus di benahi? Ada beberapa Golongan yang wajib di evalusi demi mencapai kedamaian dalam kontestasi pemilu mendatang. 

Partai Politik

Partai Politik merupakan jembatan penghubung antara masyarakat dan dunia pemerintahan. Kenapa demikian? Karena Partai politik merupakan salahsatu komponen penting serta pilar yang harusnya kokoh di negara Demokrasi. Keberpihakannya harus pada rakyat tanpa mengedepankan ego sektoral belaka.

Dalam UU No. 2 tahun 2008 dan UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik sudah cukup gamblang menjelaskan serta menegaskan segala hal terkait keberadaan partai politik termasuk pada Tujuan dan fungsi  partai Politik di Indonesia. 

Dalam undang - undang diatas, salahsatu tujuan adanya Partai Politik  di Indonesia adalah sebagai Pilar Demokrasi yang Fungsinya adalah memberikan edukasi -edukasi politik kepada masyarakat yang berasaskan pada Pancasila dan UUD 1945. 

Berbicara tentang Pilar Demokrasi dan sebagai wadah edukasi politik yang pancasilais, tentu seluruh partai politik di negara kita secara administrasi telah memenuhi, namun yang sangat di sayangkan adalah proses implementasi yang sangat jauh bergeser dari nilai -nilai yang mesti di edukasikan kepada masyarakat. Partai Politik secara jumlah semakin bertambah setiap periode dengan mesin - mesin intelektual yang begitu cerdik namun kehilangan esensi. Seperti nahkoda tanpa kompas regulasi digulir bak bahan lelangan yang bisa ditawar dengan harga yang fariatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun