Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ada Cerita Apa dari Pesta Rakyat Banda 2017?

30 Oktober 2017   05:58 Diperbarui: 30 Oktober 2017   09:37 2229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat datang di Pesta Rakyat Banda (foto: Kamaruddin Azis)

Gaes, mau baca cerita dari Banda Neira? Atau sekadar mengintip dari foto-foto kegiatan di sana? Begini. Penerbangan ke Pontianak masih sejam lagi. Saya lalu membuka folder foto hasil perjalanan ke Banda Neira tiga hari sebelumnya. Sungguh, ada decak kagum pada pesona pulau, keramahan warga hingga kisah sejarah yang diboyongnya sejak beratus tahun silam.

Saya kira ini menarik. Tersebutlah sebuah gagasan dari Pemerintah Provinsi Maluku untuk memadukan keindahan, khazanah dan pesan untuk masa depan dan dikemas dalam bentuk acara Pesta Rakyat Banda 2017, acara yang bisa disebut sebagai sebuah perekat kecintaan sosial sekaligus magnit yang luar biasa untuk menarik para pencinta Nusantara, juga membicarakan masa depannya.

Menarik, setidaknya jika melihat sebuah paket kegiatan yang berisi pesan mencintai kebudayaan, tradisi, alam Banda Maluku hingga merevitalisasi kegiatan tradisi seperti buka tutup Sasi.

Tak hanya itu, fasilitasi bagi tetamu untuk melihat artefak sejarah Banda Neira sebagai destinasi perjuangan memperjuangkan Indonesia adalah bonus yang sungguh luar biasa. Destinasi yang dimaksud adalah bagaimana Banda Neira menjadi rumah singgah perjuangan bagi Hatta, dr. Cipto Mangunkusumo, Iwo hingga Syahrir.

Pesona Pulau Hatta (foto: Kamaruddin Azis)
Pesona Pulau Hatta (foto: Kamaruddin Azis)
Banda Neira nan elok (foto: Kamaruddin Azis)
Banda Neira nan elok (foto: Kamaruddin Azis)
Ada pula kisah menarik. Yang saya sendiri baru tahu ketika berkunjung ke Banda minggu lalu.

Tahu tentang Pulau Run? Pernah dengar atau pernah ke sana? Pulau eksotik Run di Kepulauan Banda sejatinya adalah buah pemaklumatan kuasa antara Inggris dan Belanda di awal abad ke-17.

Ada fakta di awal abad ke-17 bahwa Run di Maluku Tengah dan Manhattan pernah dipertukarkan oleh kedua penguasa daratan dan lautan Asia Pasifik di mula abad ke-17 itu. Perjanjian Breda sebagai buktinya.

***

Di ruang tunggu keberangkatan, saya kembali membuka laptop.

Dirimu pasti sepakat kalau saya mengatakan bahwa Kepulauan Banda, di mana Run di dalamnya, dahulu dan kini adalah sekeping surga yang diperebutkan. Ratusan tahun silam, negara-negara Eropa seperti Portugis, Belanda, Inggris, Spanyol bahkan Perancis sangat kebelet berkuasa di sana.

Inggris dan Belanda adalah dua seteru yang gigih memperebutkannya. Bukan hanya karena kandungan dan kekayaan alamnya seperti rempah cengkeh, pala atau merica tetapi keindahannya bentang pulaunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun