Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Usai Curi Motor, Pelaku Nelpon Minta Tebusan (Kasus Curanmor)

21 Oktober 2015   12:25 Diperbarui: 21 Oktober 2015   17:35 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Motor yang dicuri dan postingan foto di Instagram, Twitter dan Facebook (foto : Nur Terbit)"][/caption]

SETELAH MOTOR DICURI

TIBA-TIBA ada pesan singkat SMS masuk ke kartu Mentari saya, Selasa (20/10/2015) siang. SMS itu menanyakan apakah motor Honda Beat B 3099 KUV itu adalah benar milik saya? Saya balas SMS dengan jawaban, "Ya.. betul," motor tersebut hilang dicuri 30 Agustus 2015 lalu. Si pengirim SMS melalui nomor +6287820053177 itu, kemudian minta nomor HP saya yang sesuai nomor XL miliknya.

Penasaran, saya coba telpon balik sesuai no SMS tadi. Tapi tidak bisa dihubungi. Malah dia yang menelpon balik. Katanya, dia sudah beli motor saya yang dicuri itu dari seseorang kemudian orang tersebut kabur. Dia lalu meminta ganti kerugian kalau mau motor saya dikembalikan. Dia mengaku membelinya seharga Rp8 juta, tapi baru dibayar Rp1,8 juta.

Kerugian itulah yang dia minta agar saya menggantinya, selanjutnya motor dijanjikan akan dipulangkan. Selain itu, saya juga harus menanggung biaya tambahan, yakni ongkos rental mobil boks untuk memulangkan motor saya. Total seluruhnya Rp2,3 juta yang harus saya transfer ke rekening dia yang akan dikirim nomornya via SMS. Waduh...

Gelagat sudah mengarah ke upaya penipuan, makin terasa saat si penelpon meminta agar saya tidak melibatkan polisi. Dia mengaku bernama ARBY, tapi saya yakin itu nama samaran. Alamat dia juga tidak mau disebutkan. Beberapa saat teleponnya masih terus berdering, tapi saya tidak merespon. “Bagaimana Pak, sudah ditransfer uangnya?”

Aneh, dari mana nomor HP saya diperoleh ya? Belakangan baru saya ingat kalau memang pernah saya posting foto di Instagram link ke Facebook dan Twitter. Di sana saya tinggalkan keterangan, "Siapa saja yang menemukan motor ini, hubungan nomor handhphone saya, ada hadiah istimewa." Bisa saja pelaku adalah juga pengguna setia media sosial hahaha....

Telepon terakhir dari pelaku, lalu saya jawab dengan santai. "Tidak usah dikembalikan, saya sudah beli motor baru koq. Saya sudah ikhlaskan motor itu dicuri." Lalu telepon saya tutup. Benarkah kira-kira tindakan saya? Mari berbagi pengalaman. Ditunggu....

[caption caption="Mengajukan klaim asuransi sebelum melapor ke kantor polisi (foto: Nur Terbit)"]

[/caption]

Respon Dari Teman Facebook

Saat kejadian pencurian motor tersebut, hari itu juga saya bikin status di social media seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Path. Bahkan seorang teman mengirim pesan ke Twitter Radio Elshinta kemudian penyiar radio tersebut melakukan wawancara secara langsung (live) tentang kejadian naas tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun