Mohon tunggu...
Dadang Darmansyah
Dadang Darmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di Badan Pusat Statistik

Lahir di kaki Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, saat ini ASN di Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis, penyuka olahraga dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Saung Leuweung Emak Odah

29 September 2020   12:50 Diperbarui: 29 September 2020   12:52 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saung Emak Odah|dok dadang darmansyah

"Pak besok jadwal pengawasan ke Kecamatan Sukadana!," Stafku  mengingatkanku  jadwal perjadin (perjalanan dinas). Perjadin merupakan kegiatan menyelesaikan pekerjaan bagi seorang ASN di luar kantor.  

"Ok, makasih" ujarku.

Asyik juga sih, untuk menghilangkan kejenuhan setelah mengerjakan kerjaan rutin kantor melek di depan komputer dengan  bejibun entrian data.
Perjadin jadi hal menyenangkan bisa traveling ke kecamatan naik  tunggangan Scorpio merahku. Sambil mencari spot kuliner, my hobby he..he.

**************
Pagi ini cukup cerah, pas untuk melakukan perjalanan keliling wilayah-wilayah yang harus di awasi.  Setelah presensi pagi, kusiapkan berbagai berkas yang diperlukan untuk mendukung kegiatanku. Ok, semuanya siap. Kupacu "scorpioku" melaju di jalan hotmix. Kali ini tujuannya Desa Margajaya Kecamatan Sukadana. 

Aku lupa-lupa ingat juga sih, di mana persisnya desa itu. Tapi aku tak khawatir, dari dulu kerja di BPS kita dilatih tidak hanya menemukan wilayah desa baru, rumah responden yang ada di pelosok terpencil sekalipun dengan modal alamat RT/RW aja bisa ketemu. Apalagi sudah ada teknologi GPS jadi lebih mudah.

Kunikmati setiap hembusan angin yang melewati kaca helmku, menyapu muka. Menghilangkan rasa gerah yang semakin siang semakin terasa. Meski cuaca cukup panas, rimbunnya pepohonan sepanjang perjalanan membuat traveling kali ini semakin mengasyikan. Jalan-jalan desa dan kecamatan di Kabupaten Ciamis ini relatif sudah bagus. Setidaknya jalan penghubung antar kecamatan  dan sebagian besar jalan desa sudah dihotmix.

Perjalanan ke kantor kecamatan tujuan menghabiskan waktu 45 menit dari kantor tempat kerjaku. Itupun dengan kecepatan santuy. Entah berapa turunan, tanjakan dan kelokan tajam yang sudah dilalui, akhirnya tiba di lokasi kecamatan dituju. Aku tak ingin berlama-lama di sini karena desa yang dituju masih agak jauh. Beberapa kali berhenti hanya untuk memastikan arah jalanku sudah tepat ke desa dimaksud.

Jalan menuju desa tujuan ternyata melalui kawasan hutan produksi. Selepas melewati Leuweung (hutan) jati, di sebelah kanan jalan yang dilalui, sepintas kulihat saung tempat makan. Saat itu ada beberapa pengunjung yang memarkir kendaraan di warung itu. Agak suprise juga sih di tengah hutan ada tempat makan yg lokasinya jauh dan agak terpencil.

Ok, setidaknya sudah bertemu spot untuk makan siang kali ini. Kembali  fokus mencari desa tujuan. Singkat cerita urusan kerjaan di desa tujuan sudah selesai tepat di waktu jam makan siang. Heem sesuai rencana.

saung Emak Odah | dok dadang darmansyah
saung Emak Odah | dok dadang darmansyah
Penasaran kususuri lagi jalan di mana kulihat saung di tengah Leuweung tadi. Ahaaa..tak berapa lama ketemu juga. Tempatnya sederhana, nyaman, rindang dengan pepohonan. 

Tempat duduknya dari bale-bale bambu dengan alas tikar mendong. Cocok sebagai tempat istirahat, ngobrol dan ngopi-ngopi. Bukan orang statistik kalau ga ahli mengorek data. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh ternyata orang menyebutnya warung Emak Odah. Ada juga yang menyebutnya Saung Leuweung karena posisi yang berada di area hutan.

Emak Odah | dok dadang darmansyah
Emak Odah | dok dadang darmansyah
Sosok Emak Odah ini sebenarnya ga tua-tua banget sih. Usia beliau masih di bawah 50 tahun. Bahkan ada pegawai yang membantunya  di warung jauh lebih tua usianya. Iya..mungkin sudah beken saja dengan nama Emak Odah. Sosok sederhana yang sudah mengelola warung makan selama kurang lebih 15 tahun lamanya.

Menu favoritnya ikan bakar dan ikan goreng dengan bumbu cobek honje dan kecap manis khasnya. Ada dua pilihan jenis ikan,  nila dan kancra sejenis ikan mas. 

Bagi yang ga suka ikan masih ada pepes ayam, nasi puritan ikan dan menu lainnya. Tidak lupa lalab daun singkong rebus dan sambel Sunda cabe merah yang mengundang selera. 

Ada lagi yang bikin selera makan meningkat, 'sangu akeul' dimasak dengan kayu bakar. Nasi yang baru diangkat dari langseng (tempat nanak nasi). Kemudian disajikan dalam keadaan hangat terlihat dari asap nasi yang sudah dituangkan di boboko (tempat nasi). 

Sambil menunggu pesanan tiba, kusruput air teh panas  yang sudah disajikan lebih awal. Kriuk....kriuk....cacing di perutku sudah demo. Wangi ikan bakar sudah menyebar memenuhi ruangan tempat makan. Semakin menambah kegaduhan cacing-cacing di perutku. 

Setelah 15 menit penantian yang menyiksa, he..he. Tiba juga ikan nila bakar, bumbu cobek honje dan taburan kecap manisnya. Komplit sama lalab daun singkong dan sambel cabe merah, siap nendang. Nyam....nyaam. Ga nyesel deh makan siang di sini. Terbayar sudah lelah dan panjangnya perjalanan hari itu.

Bagi traveler yang sedang melakukan perjalanan ke wilayah Kecamatan Sukadana, ambil arah ke Desa Margajaya, setelah  Pasar Dongkal dan melewati hutan jati di sebelah kanan ada warung makan Emak Odah. Letaknya yang jauh dari pemukiman ibarat oase di padang pasir. He..he..terutama pagi mereka yang sengaja berburu kuliner ikan bakar asli Sunda. Bagi yang penasaran ingin ke lokasi spot kuliner ini, buka aja google map sudah di tag kok saung Emak Odah.


Selamat berpetualang...!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun