Masih menjadi pemenang di singgasana ku
Bahwa memori itu selalu menyapaku
Dimana diri ini yang rapuh ia hadir merangkulku
Setiap katanya menjadi Kidung ketenangan
Ranah hatiku sungguh renjara
Diam-diam aku tertawan kepadamu
Saat diri ini mendapat candala
Kau bentuk benteng semangat
Agar aku mampu melawan dari sinis mata yang seolah menerkamku
Sekarang atma ini tidak gelap lagiÂ
Ia binar dan derana setiap yang dihadapi
Akara mu tak pernah pupus dari ingatanku
Hanya menyebut namamu aku bahagiaÂ
Walau sekarang menjadi kenangan yang selalu ada
Tak pernah kosong di atma ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!