Berpartisipasi Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan
Siapa sangka, dengan menabung --walaupun nominalnya kecil, kita bisa ikut membantu menjaga stabilitas sistem keuangan negeri kita tercinta ini. Terlebih saat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Kala perekonomian sangat terdampak secara signifikan akibat pembatasan aktivitas, baik secara lokal, nasional, maupun global.
FYI, stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi yang memungkinkan sistem keuangan nasional berfungsi secara efektif dan efisien, serta mampu bertahan terhadap kerentanan internal dan ekternal sehingga alokasi sumber pendanaan atau pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.
Terlebih, meski pandemi Covid-19 menerpa, tidak sedikit UKM-UMKM yang mampu bertahan. Beberapa bahkan ada yang justru berkibar ditengah pandemi. Hanya saja, untuk mengembangkan bisnis terkadang mereka terkendala dana. Nah, bila masyarakat Indonesia kompak menabung di bank, dana akan terhimpun dan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha.
Begitu pula dengan pembangunan infrastruktur. Dana tabungan masyarakat yang disimpan di bank dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur. Dana bisa diputar untuk membangun fasilitas-fasilitas krusial yang dibutuhkan masyarakat. Bila dunia usaha berjalan dengan baik, infrastruktur terbangun dengan semestinya, akan banyak menyerap tenaga kerja. Perekonomian Indonesia juga akan menggeliat dan semakin kukuh.
Jumlah penduduk Indonesia ada lebih dari 200.000.000 jiwa. Bila setengahnya saja menabung di bank sebesar Rp100.000, sudah ada dana yang terkumpul lebih dari Rp10. 000.000.000.000. Terlebih bila yang menabung lebih banyak, dengan jumlah nominal yang lebih banyak.
Biasakan Menabung di Bank Sejak Kecil
Saya terbilang terlambat memanfaatkan produk keuangan berupa tabungan. Saya baru membuka tabungan saat duduk di bangku SMP. Seharusnya, setiap individu bisa diperkenalkan untuk memanfaatkan produk keuangan berupa tabungan sejak duduk di bangku SD, bahkan TK.
Terlebih anak-anak kecil di Indonesia cukup banyak yang punya uang sendiri yang bukan berasal dari orang tua. Setidaknya setiap satu tahun sekali. Saat Idulfitri. Biasanya saat lebaran anak-anak suka mendapat bingkisan berupa uang dari keluarga dan kerabat saat bersilaturahmi. Uang yang diterima lumayan besar. Jumlahnya mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Bila tidak dikelola dengan baik, uang tersebut terkadang habis begitu saja. Itu makanya lebih baik anak-anak diperkenalkan untuk menabung di bank. Uang angpau tersebut bisa dikumpulkan selama beberapa tahun dan dibelikan sesuatu yang lebih penting dan bermanfaat.
Menabung sejak dini juga bisa mengasah kemampuan anak untuk mengelola uang. Uang jajan tidak habis begitu saja. Terlebih sekarang ada banyak pilihan tabungan untuk anak. Selain itu, beberapa bank bahkan jemput bola dengan menyediakan layanan mobile. Mereka datang langsung ke sekolah-sekolah.