Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Media Sosial] Posting Hal Positif, atau Diam!

17 Mei 2019   21:58 Diperbarui: 17 Mei 2019   22:15 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi yellowcabin

Kedepankan Tenggang Rasa

Bila kita tidak suka disindir orang lain melalui media sosial, upayakan kita juga jangan menyindir orang lain melalui media sosial. Jangan memposting sesuatu yang akan membuat orang lain tersinggung. Sama seperti bertetangga di dunia nyata, kita juga tetap harus bertenggang rasa di dunia maya.

Bila ada konten yang sekiranya akan menyinggung orang lain, tetapi kita harus memposting hanya sekadar untuk mengamankan foto atau tulisan --khawatir terhapus dari ponsel, sebelum diposting pilih saja "only me". Sementara kalau dari status orang klik saja simpan. Konten dan foto tetap aman dalam jangkauan, kita juga aman tidak membuat orang lain tersinggung.

Sebelum posting, pikir ulang siapa saja teman-teman kita di media sosial tersebut. Apakah etis bila kita memposting apa yang ada di benak kita saat itu, apakah tidak menyinggung orang bila kita menshare konten yang sensitif, apakah tidak apa-apa bila membagikan foto yang ada di memori ponsel dengan keterangan foto sesuai dengan isi hati kita saat itu?

Jangan sampai setelah mengklik post/share baru merasa menyesal. Bisa sih konten tersebut dihapus atau di hide, tetapi kita kan tidak bisa menghapus begitu saja ingatan orang. Bila orang itu sudah membaca, memang bisa kita bilang, maaf ya, postingan yang tadi lupakan saja.

Saya pernah merasa menyesal memposting mengenai artikel orang-orang yang harus lebih berusaha ekstra mendapatkan buah hati. Waktu itu saya memotret artikel di suatu majalah. Saat memposting tidak bermaksud apa-apa. Hanya sebatas untuk menyimpan artikel tersebut bila suatu hari dibutuhkan.

Apalagi beberapa waktu lalu saya pernah berbincang dengan teman yang berhasil menjalankan program bayi tabung. Takutnya tiba-tiba kepikiran membuat artikel berdasarkan pengalaman teman itu, sehingga artikel itu disimpan di facebook untuk tambahan referensi bila dibutuhkan.

Namun saya lupa, beberapa teman di media sosial saya lumayan banyak yang belum dikaruniai buah hati setelah lumayan lama menikah. Mau saya hide atau hapus, sudah terlanjur banyak yang berkomentar. Akhirnya berdoa saja semoga teman-teman saya itu tidak tersinggung karena niatnya tidak seperti itu.

Hanya Post dan Share Tulisan Positif

Media Sosial itu --terutama facebook---umumnya digunakan untuk menyimpan foto dan mencurahkan isi hati. Terkadang kesal sama tetangga ditulis di wall, listrik atau air perpipaan mati dicurahkan di media sosial, mengalami kejadian lucu, sedih hingga bahagia, dibagikan juga di media sosial.

Sebenarnya sih tidak terlalu masalah. Apalagi facebook sepertinya memang diciptakan untuk itu kan? Selain berinteraksi dengan teman dan rekan. Namun masalahnya bila curhat setiap waktu, mengeluh tak kenal waktu, lama-lama teman kita di media sosial letih. Memang sih tidak ada kewajiban membaca apa yang kita posting. Namun bila muncul di timeline, terbaca juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun