Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerpen: Kopi Gayo dan Balqis

21 Agustus 2016   14:05 Diperbarui: 21 Agustus 2016   14:43 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi gentside.com

“Hai….” Ucap Balqis sedikit gelagapan.

Abin masih seperti dulu. Ia masih terlihat menarik dan tampan.

“Akhirnya aku menemukanmu, Balqis. Tak menyangka kamu merintis usaha kuliner, di Kota Batam lagi,” ujarnya.

“Maaf Pak Abin, Mbak Winda, saya buru-buru. Saya harus mengantar pesanan ke tempat lain. Terimakasih sudah memesan cake dan kopi kami,” ucap Balqis.

***

Balqis menyesap Kopi Gayo yang sudah mulai mendingin. Meski rasanya sudah tak senikmat saat hangat, rasa gurih dari kopi tersebut masih tersisa. Kopi Gayo memang berbeda dengan kopi lain. Rasa kopi tersebut manis, tidak ada rasa pahit yang tersisa di lidah usai kita meneguk cairan itu.


Awalnya Balqis enggan meminum kopi favoritnya itu. Ia hanya ingin menghirup aromanya untuk sedikit meringankan rasa berat di kepalanya. Oleh karena itu ia sempat membiarkan kopi itu hingga 45 menit. Namun mengingat harga Kopi Gayo yang lumayan mahal, ia akhirnya memutuskan untuk menyesap cairan hitam tersebut.

“Migren Mbak Balqis kambuh lagi?”

Haya salah satu staf di café yang dikelola Balqis mendekatinya dengan khawatir.

“Perlu Haya ambilkan obat, Mbak?” tanya Haya yang masih memiliki pertalian kerabat dengan Balqis.

Balqis menggelang. Ia tidak membutuhkan obat pusing ataupun migren. Ia hanya membutuhkan obat untuk melupakan beberapa kejadian yang terjadi dalam hidupnya tiga tahun ke belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun