Sastra dapat dikategorikan sebagai membaca estetis karena melibatkan keindahan dan keserasian yang mengaktifkan imajinasi untuk memahami isi dari karya sastra tersebut.
Puisi diartikan sebagai tulisan para penyair. Namun pengertian ini dibantah oleh sebagian orang, karena mereka berpandangan bahwa puisi adalah sejenis spontanitas personal, yang bisa diekspresikan dengan kata-kata tertulis, bentuk tindakan fisik, atau bunyi yang relatif musikal, atau bahkan hanya perasaan.
Diperlukan teknik untuk membaca puisi, seperti yang disarankan oleh Adler dan Charles terdapat empat hal yakni:
1. Membaca seluruhnya tanpa berhenti dengan memahami ataupun tidak.
2. Membaca puisi seluruhnya dengan bersuara.
3. Memahami puisi dalam kesatuannya, walaupun pemahaman itu samar-samar.
4. Membaca puisi secara berulang-ulang.
Teknik Membaca Prosa
Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda ketika melakukan aktivitas membaca terhadap novel atau cerpen. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membaca cerpen dan atau novel dikemukakan oleh Adler dan Charles yakni:
1. Sebuah cerita harus dibaca satu waktu.