Mohon tunggu...
cornellia widiastuti
cornellia widiastuti Mohon Tunggu... Wiraswasta - www.cornelliaw.com

Ingin berteman dengan banyak kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Predestinasi

4 April 2020   04:27 Diperbarui: 4 April 2020   04:25 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pertama kali bertemu, hatiku langsung mengenalimu.
Garis wajah itu, senyum itu, sinar di matamu.
Ada sebuah familiaritas yang aku tak pahami.
Sebuah kasih yang menyesakkan hati.
Ketika kau hadir didepanku, jiwaku merasa tahu.
Pelafalan huruf itu, kerlingan itu, gerakan tanganmu.
Ada setetes kegetiran yang aku kecap.
Setetes duka yang membuat hati sembap.
Pernahkah dulu kau menjadi kesayanganku? 
Apakah dahulu kau menjadi cahaya dalam kelamku?
Sudahkah kita melunasi keingkaran di kehidupan lalu?
Mungkin perasaan kita ini hanya mati suri.
Mungkin kita hanya menggenapi predestinasi.
Mungkin ini patah hati yang disambung kembali.
Semoga kita akhirnya bersatu untuk yang terakhir kali.
Menyelesaikan lingkaran kehidupan yang sebelumnya tanpa henti.
Aku menjabat tanganmu, kita berkenalan lagi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun