Aku pergi untuk menjemput matahari.
Kurapikan mejaku,
kusisir rambutku.
Apakah matahari seorang Ibu?
yang menganyam nyawa memberi cinta.
Ataukah matahari seekor ular?
Membelit nyawa, sampaikan bisa.
Khilaf, aku khilaf.
Aku harus bertemu dengannya.
Untuk tahu siapa dia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!