Mohon tunggu...
Cornelia Elvira
Cornelia Elvira Mohon Tunggu... Lainnya - Entrepreneur

I work as Software QA Analyst in BCA | Entrepreneur | Owner at @morichishop

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gagal Interview Berkali-kali? Jangan Menyerah!

29 Juni 2020   00:03 Diperbarui: 29 Juni 2020   00:02 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak yang mengatakan kalau fresh graduate susah mendapatkan pekerjaan, peluangnya kecil, dan saingannya banyak. Sekalinya dapat tawaran kerja, gajinya rendah banget, bahkan di bawah UMR. Ada juga yang sudah lulus lama, tapi masih tak kunjung mendapat pekerjaan, padahal sudah menyebar CV ratusan kali dalam sehari.

Seperti yang kalian tahu, kalau salah satu penyebab gagal diterima di suatu perusahaan itu karena kita nggak memenuhi kualifikasi perusahaan, apalagi nggak meyakinkan saat proses interview.

Nah, apa saja sih yang perlu teman-teman siapkan sebelum proses interview? Yuk, simak tips berikut.

1. Pastikan kamu sudah latihan tanya jawab seputar interview
Selalu siapkan diri dengan mantap dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan interviewer. Salah satunya dengan mencari tahu pertanyaan-pertanyaan apa saja yang kira-kira akan ditanyakan.

Setelah itu, latihan tanya jawab di rumah, nggak masalah kok jika kamu tanya jawab sendiri di depan cermin atau merekam prosesnya. Hal ini akan membuat kamu lebih rileks dan percaya diri ketika sudah menghadapi interview yang sesungguhnya. 

Siapkan jawaban terbaikmu, kalau perlu siapkan juga versi Inggrisnya. Tetaplah menjawab pertanyaan yang relevan dan jadilah diri sendiri, tanpa dilebih-lebihkan atau berbohong, ya. Jadilah versi terbaik dari dirimu, guys.


2. Usahakan jangan datang terlambat
Disarankan untuk datang 15 menit sebelum jadwal interview  dimulai. Lebih baik jangan terlalu pagi atau kesiangan. Kalau terlalu pagi, apalagi sampai 1-2 jam sebelum jadwal interview dimulai, nggak menutup kemungkinan akan menimbulkan kesan seperti pengangguran yang nggak punya kesibukan lain.

Kita punya waktu 1-2 jam tapi malah dipakai untuk bengong-bengong menunggu jadwal interview. Nah, ini kesannya seperti nggak menghargai waktu yang ada.

Tetapi jangan sampai kesiangan juga ya, nanti kamu malah dianggap nggak bisa on time dan menimbulkan kesan buruk. Sebagai tambahan, kalau punya blazer, lebih baik dipakai. Lebih baik kelebihan daripada kekurangan.

3. Tunjukkan skill yang kita miliki kepada interviewer
Ketika diinterview, jangan ragu untuk mengatakan semua skill yang kita punya, beri tahu apa saja yang sudah kita capai dan prestasi apa saja yang kita miliki di bidang tersebut. Disini kita sedang menjual kualitas diri kita.

Akan tetapi perlu diingat, katakan skill yang relevan dengan bidang pekerjaan yang kita lamar, ya. Karena nggak lucu kan, jika kita melamar pekerjaan di bidang marketing, tetapi kita malah menceritakan pengalaman kita saat menjadi juara lomba menyanyi di saat TK dulu.

4. Jawaban atas menjawab pertanyaan "Jelaskan tentang diri kamu"
Nah, salah satu pertanyaan ini juga penting banget untuk dimaksimalkan, lho. Kedengarannya mungkin sepele, tetapi dari sinilah interviewer dapat mengetahui kamu adalah orang yang seperti apa, sesuai atau tidak dengan posisi yang kamu lamar.

Oleh karena itu, cukup ceritakan keahlian yang kamu miliki, pengalaman kerja atau magang yang sesuai dengan bidang tersebut, dan prestasi apa saja yang sudah pernah kamu raih. Jangan malah menceritakan kisah kehidupan pribadi dari masa kecil sampai sekarang, ya, karena interviewer sama sekali nggak tertarik dan nggak mau tahu-menahu mengenai curhatan suka duka hidup kita.

5. Kuasai tugas akhir alias skripsimu sendiri
Kenapa satu hal ini penting? Well, kalau kamu sekarang masih kuliah, mungkin banyak yang menganggap ini nggak penting, yang penting asal lulus saja sudah bagus.

Tetapi berdasarkan pengalamanku, skripsi ini cukup sering ditanyakan oleh interviewer, lho. Khususnya bagi kamu yang menyandang status fresh graduate. Nah, kalau mau maksimal dalam menjelaskan skripsimu, kamu perlu menguasai sampai ke seluk beluknya kan? Jangan sampai malah nggak bisa menjelaskan tentang topik skripsimu sendiri, ya.

6. Perhatikan etika dan bahasa tubuh yang baik
Bersikaplah formal tetapi tidak kaku. Berikan senyuman dan jangan pasif-pasif banget. Selalu memulai percakapan dengan berjabat tangan dan perkenalkan diri, kemudian duduk setelah dipersilakan untuk duduk. Ciptakan suasana interview yang rileks dan jadilah kandidat yang proaktif.

7. Tujuan bekerja yang jelas dan kompatibel dengan perusahaan
Apa yang akan kamu jawab ketika interviewer menanyakan hal ini?
"Apa sih yang membuat kamu memutuskan untuk bekerja disini? Apakah supaya dapat gaji atau apa? Kenapa nggak menjadi wirausaha saja seperti keluargamu?"

Biasakan untuk mencari tahu latar belakang perusahaan yang hendak kamu tuju, ya. Jelaskan tentang alasanmu mengapa kamu memilih perusahaan tersebut dan kenapa bukan perusahaan lain yang serupa. Kemudian, jelaskan tentang passion dan skill kita yang relevan, lalu kontribusi seperti apa yang akan kita terapkan di perusahaan tersebut nantinya.

Pastikan bahwa kamu menjelaskan rencana kontribusi yang baik dan optimal yang memang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut ya. Mencari pengalaman kerja itu mungkin memang menjadi tujuanmu, tetapi bukan berarti semuanya harus disampaikan secara terang-terangan kan?

Jika sampai tetap diminta untuk memilih bekerja karena pengalaman atau uang, kamu bisa menjawab kalau kamu memang memerlukan kedua hal tersebut, yang dimana keduanya akan otomatis kamu peroleh setelah bekerja.

"Saya kira perusahaan ini menyediakan kedua hal tersebut. Tetapi kalau memang ternyata disini tidak menyediakan keduanya atau hanya dapat salah satunya saja, saya rasa akan lebih baik kalau saya mendapatkan kedua hal tersebut di perusahaan lain."

8. Tetaplah percaya diri dan jangan ragu dalam menjawab
Katakan bahwa kita suka belajar. Beri tahu hal-hal apa saja yang sudah kita pelajari dan bagaimana hasilnya, lalu kemudian apa yang sedang fokus kita pelajari saat ini. Umumnya, interviewer itu sangat tertarik dengan orang yang suka belajar. Kenapa?

Return on investmentnya tinggi. Nggak perlu susah payah ditraining sampai urat putus, karena kita selalu senang mencari pengetahuan, improvisasi diri, dan punya potensi yang baik bagi perusahaan ke depannya.

9. Berikan jawaban yang relevan dan gunakan bahasa yang profesional
Selalu gunakan bahasa yang profesional juga nggak kalah pentingnya, lho. Contohnya, kalau kamu memiliki pengalaman berjualan online atau memiliki toko online, jangan katakan "Saya pernah memiliki pengalaman di bidang sales, karena saya memiliki online shop yang saya rintis sendiri dari nol." Tetapi akan lebih baik jika kamu mengubah kata online shop tersebut menjadi pengalaman "mengelola e-commerce sendiri."

Kemudian, tidak semua pertanyaan interviewer wajib kamu jawab, lho. Terkadang, ada beberapa interviewer yang menanyakan hal-hal yang nggak relevan dan nggak ada kaitannya dengan pekerjaan yang kamu lamar. Contohnya, "Agama kamu apa?" atau "Kamu berstatus single atau sudah menikah?" atau "Kamu sudah punya pacar belum?"

Nah, kalau kamu ditanyakan hal-hal semacam ini, kamu nggak harus dan nggak punya kewajiban untuk menjawab kok, karena semua itu adalah privasimu. Sampaikan bahwa kamu keberatan menjawab karena itu adalah privasi dan sama sekali nggak berkaitan dengan pekerjaan yang sedang kamu lamar.

10. Jangan down kalau ditolak perusahaan yang kamu incar
Ditolak perusahaan itu adalah hal yang sangat wajar sekali, karena ada ratusan kompetitor yang melamar posisi tersebut di perusahaan yang sama. Masih banyak perusahaan lain yang mampu merekrutmu dengan posisi yang lebih baik.

Selalu pelajari teknik interview dari hari ke hari, buat catatan atau rekap interview yang sudah kamu lakukan, belajarlah dari pengalaman tersebut. Cari tahu kesalahan-kesalahan kecil dalam menjawab yang telah kamu lakukan sebelumnya, kemudian dipelajari untuk proses interview berikutnya agar dapat berjalan dengan lebih baik dan maksimal.

Kamu bisa belajar melalui internet, bertanya ke orang-orang yang sudah berpengalaman, ataupun orang yang sudah pernah berpengalaman menjadi HRD. Pelajari dengan konsisten dan kamu akan memperoleh hasil yang maksimal juga sesuai dengan usahamu.

Itulah tips-tips interview yang bisa membantumu sebelum memulai proses wawancara kerja. Semoga bermanfaat dan jangan pernah menyerah, ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun