Mohon tunggu...
Cornelia Eka Nurcahyati
Cornelia Eka Nurcahyati Mohon Tunggu... Mahasiswa

Suka menari,anak perempuan pertama

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memahami Konsep Semiotika Roland Barthes

16 Oktober 2025   20:43 Diperbarui: 16 Oktober 2025   20:43 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Pernahkah kamu berpikir bahwa hal-hal sederhana di sekitar kita  seperti pakaian, iklan, atau bahkan secangkir kopi  sebenarnya menyimpan makna tersembunyi? 

Roland Barthes, seorang pemikir asal Prancis, percaya bahwa dunia ini dipenuhi oleh tanda-tanda yang berbicara, hanya saja tidak semua orang bisa mendengarnya. 

Melalui teori semiotikanya, Barthes mengajak kita untuk "membaca" makna di balik setiap simbol dan kebiasaan yang tampak biasa.

Bahasa, Gambar, dan Simbol: Dunia sebagai Teks

Menurut Barthes, segala sesuatu di sekitar kita bisa dianggap sebagai teks yang dapat dibaca dan ditafsirkan.

Ia melanjutkan gagasan Ferdinand de Saussure yang membedakan antara penanda (bentuk fisik seperti kata, gambar, atau bunyi) dan petanda (makna atau konsep yang diwakili bentuk itu).

Namun, Barthes tidak berhenti di situ. Ia menambahkan bahwa makna tidak hanya berhenti pada hubungan antara kata dan benda, tetapi juga dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya.

 Artinya, tanda bisa punya makna berbeda tergantung siapa yang membaca dan di mana ia hidup. Sebuah bunga mawar, misalnya, bisa berarti cinta di satu budaya, tetapi bisa juga bermakna kesedihan di budaya lain.

Makna Denotatif dan Konotatif

Dalam pandangan Barthes, setiap tanda memiliki dua tingkat makna: denotasi dan konotasi

-Denotasi adalah makna literal atau makna pertama dari suatu tanda.
-Konotasi adalah makna tambahan yang muncul karena perasaan, nilai, atau kebiasaan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun